Ramai-Ramai Menolak Uas, Siapa Mereka?

Ridhmedia
30/10/19, 03:29 WIB

RAMAI-RAMAI MENOLAK UAS

Beberapa minggu yang lalu rencana Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad terpaksa dibatalkan di beberapa Kota di Belanda serta Jerman gara-gara penolakan segelintir komunitas imigran Indonesia yang tinggal di kedua negara tersebut.

Sekarang rencana Tabligh Akbar beliau juga terancam dibatalkan di dua kota di Swiss.

aku mencoba menganalisa dengan bersikap netral dalam masalah ini.

Pertama, Ustadz Abdul Somad (UAS) Telah pasti diundang oleh Komunitas Muslim di Kota-kota di Eropa buat berceramah. Kemudian ada sebagian komunitas imigran Indonesia lainnya di sana juga yang menolak. Sebenarnya hal ini wajar. Ada yang menerima serta ada yang menolak.

Pertanyaannya :
Siapa yang benar serta siapa yang salah...?

aku tak bakal mencoba mencari tahu siapa komunitas yang mengundang. Logikanya Telah pasti orang-orang yang rajin sholat (minimal berusaha) serta mengaji.

Sebaliknya cukup menarik, kebanyakan akun medsos yang aktif bersuara buat menolak kedatangan UAS di social media justru imigran asal Indonesia yang bukan beragama Islam. Ciri khas-nya ialah rata-rata pendukung Ahok atau Ahoker, Pendukung Pak Jokowi atau Jokower serta terakhir, biasanya berasal dari daerah di suatu tempat di Jawa Tengah......

Sebenarnya tak aneh. Di dalam Negeri juga, ketiga ciri khas di atas memang seringkali serta Telah berulangkali menolak ceramah UAS.

Kelompok kedua yang aktif menolak kedatangan UAS di Eropa ialah orang-orang yang mengaku beragama Islam, tapi di kesehariannya (saya melihat dari postingan medsos-nya) menjalani hidup jauh dari nilai-nilai ke Islaman. Sebut Saja si pelaku di Eropa hidup dengan kumpul kebo bersama bule-bule disana (dan orang itu bangga memposting kesehariannya dengan pasangan tanpa nikah-nya), tukang mabuk serta pendukung kelompok pelangi. Jadi sebenarnya wajar juga bahwa sampah-sampah masyarakat seperti ini menolak kedatangan seorang Ustadz.

"Yang kami tolak Ustadz Abdul Somad, bahwa Gus Miftah serta Ulama Islam Nusantara, kami terima."

Rasanya alasan di atas paling sering menjadi jawaban dari orang-orang yang menolak Ustadz Abdul Somad, khususnya yang belum malu mengaku menjadi muslim/muslimah.

Alasan mereka, ceramah UAS sering dianggap memecah-belah persatuan bangsa.

Astaga...

UAS itu Ustadz. Beliau bukan politisi yang bertugas "menyatukan" serta "menyenangkan" kalian para anak bangsa. Tugas Ustadz menyampaikan ayat-ayat Tuhan. Isi Al-Quran serta Kitab-kitab suci yang lainnya memang memecah manusia menjadi orang beriman serta orang kafir. Jadi penghuni sorga serta penghuni neraka. Jadi orang baik serta orang jahat. Dan seterusnya...

"Tapi Gus Miftah, ceramahnya selalu menyejukkan...?"

Berarti beliau Ustadz Politikus yang berusaha menyenangkan semua orang. Menyenangkan orang beriman serta orang kafir. Menyenangkan orang muslim serta non muslim. Menyenangkan yang rajin sholat serta yang rajin mabuk. Menyenangkan ahli sedekah serta ahli zinah. Sayangnya, berarti beliau juga menyembunyikan ayat-ayat Tuhan yang mengancam orang-orang yang tak beriman kepada Tuhan.

Jangan-jangan di Al-Qurannya Gus Miftah tak ada neraka ya?

Jadi, para BIRAN. kalian salah bahwa menolak UAS. Harusnya yang kalian tolak sekalian ialah Al-Quran....

(By Azwar Siregar)

RAMAI-RAMAI MENOLAK UAS... Beberapa minggu yang lalu rencana Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad terpaksa di batalkan di...
Dikirim oleh Azwar Siregar pada Selasa, 29 Oktober 2019
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+