fox10phoenix.com |
Betty Hatten-Ford asal Phoenix, mengatakan anaknya Samantha berada di rumah mereka bersama teman-temannya Selasa lalu.
Hatten-Ford berlari menuju kamar anaknya setelah teman Samantha tiba-tiba berteriak memanggil Hatten.
Saat tiba dikamar, Samantha sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri di tempat tidurnya dengan darah bercampur lendir yang keluar dari mulutnya.
Hatten-Ford berkata kepada Fox 10 Pheonix bahwa ia merasa gagal karena tidak menyadari putrinya merokok diam-diam selama 2 tahun.
Sumber: Fox 10 Pheonix |
" Saya mencoba mengeluarkan dia dari tempat tidur, tetapi dia sudah tidak sadarkan diri" kata Hatten-Ford kepada Fox 10
" Saya mencoba melakukan CPR tetapi tidak bisa karena ada banyak lendir yang keluar dari mulutnya".
Samantha dilarikan ke Rumah Sakit Anak Pheonix dan ditempatkan di Unit Perawatan Intensif.
Setelah melakukan beberapa tes, dokter mengatakan bahwa vaping telah menyebabkan Samantha terkena serangan jantung.
Paru-paru dan jantung remaja itu hanya berfungsi 30%.
Sumber: Fox 10 Phoenix |
CDC mengonfirmasi setidaknya 26 kematian terkait vaping terjadi di 21 negara.
Sebagian mereka yang jatuh sakit melaporkan produk vaping yang digunakan mengandung THC, senyawa psikoaktif utama yang juga ditemukan dalam ganja.
Ibunya berharap bahwa putrinya dan teman-temannya sadar akan bahaya vaping.
"Saya pikir mungkin dengan kejadian ini bisa menyadarkan teman-temannya juga" kata Hatten-Ford, merujuk pada kerusakan paru-paru yang mengancam jiwa akibat vaping.
Menurut laporan, Samantha akan tetap dirawat di Rumah Sakit setidaknya selama lima minggu ke depan.
Sumber: Dailymail