Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, telah menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi. Dalam pertemuan itu, Prabowo membahas tentang pertahanan global dan regional bagi kedua negara.
"Tadi, dubes AS ya tentu pertama perkenalan pasti dan kemudian juga bicara hal-hal yang sifatnya pertahanan global, isu pertahanan global dan regional. Jadi, seperti apa kondisi pertahanan keamanan global dan regional dan banyak diskusi terkait dengan itu. Kemudian tadi juga ketemu dengan dubes Arab Saudi. Ya tentu hal sama dibicarakan tadi. Ini juga terkait dengan kunjungan kehormatan," kata staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial-Ekonomi dan Hubungan antar lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Dalam pertemuan dengan Dubes Arab Saudi, Dahnil mengaku Prabowo tidak membahas pengakuan Pimpinan FPI Rizieq Syihab yang dicekal buat pulang ke Indonesia. "Enggak, enggak, secara spesifik tidak ke sana," katanya.
"Secara spesifik sebab tadi temanya tentu pertahanan, kunjungan kehormatan, pihak Arab Saudi belum membahas secara khusus terkait dengan itu (Rizieq). Tetapi, seperti tadi disampaikan oleh Pak Prabowo langsung, saat di Istana, beliau bakal pelajari. Karena sebagian beliau memahami masalah Habib Rizieq ini," sambungnya.
Masih Akan Dipelajari
Lebih lanjut Dahnil menegaskan, bahwa pihaknya bakal mempelajari apakah Kemenhan ada wewenang perihal pencekalan Rizieq. Sebab, Dahnil menegaskan, pemerintah berhak membela warga negaranya.
"Karena teman-teman tanya kan. Temen-teman tanya kemudian beliau sebagai bagian dari pemerintahan beliau bakal pelajari dan pahami apakah ada porsi dari Kemenhan. Kalau tidak ada tentu cuma bakal menjadi pembicaraan informal mungkin. Kan salah satu tugas dari Kemenhan itu, dan tugas negara ialah melindungi segenap tumpah darah Indonesia," pungkas Dahnil. [merdeka.com]