Luka pada penderita diabetes tidak bisa ditangani seperti pada orang normal pada umumnya. Kadar gula darah yang tinggi terkadang membuatnya sulit untuk sembuh seperti sebelumnya. Dibutuhkan penanganan khusus untuk membuat proses penyembuhannya cepat dan tidak menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya lainnya.
RIDHMEDIA - Bagi penderita diabetes, luka yang dialaminya memiliki masa penyembuhan lebih lama dibandingkan luka yang terjadi pada orang yang sehat. Bahkan jika tidak mendapat penanganan yang tepat, luka ini bisa terus menyebar ke bagian tubuh lainnya dan dapat beresiko tindakan amputasi. Lalu apa yang menjadi penyebabnya?
Penyebab luka diabetes mempunyai waktu yang lebih lama dalam penyembuhan dikarenakan kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi ini yang kemudian menyebabkan sirkulasi darah menjadi memburuk. Akibatnya terjadi hambatan aliran darah yang menuju kulit, dimana ini dibutuhkan dalam pengobatan luka.
Sehingga luka pada penderita diabetes akan selalu terbuka, basah, dan sulit untuk sembuh bahkan hingga berbulan bulan lamanya. Selain itu sistem imunitas pada penderita diabetes juga mengalami penurunan, sehingga proses penyembuhan luka juga semakin lambat.
Jika dibiarkan, luka yang terbuka tersebut bisa beresiko mengalami infeksi bahkan menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Lalu bagaimana cara merawat luka yang benar bagi penderita diabetes? Berikut ini penjelasannya.
Jangan lewatkan pula untuk membersihkan daerah yang ada di sekitar luka setiap harinya. Setelah benar-benar bersih, oleskan salep antibiotic yang diberikan dokter sehingga luka bebas dari kuman.
Jika luka ada di telapak kaki, akan lebih baik menggunakan bantalan empuk ataupun alas kaki yang khusus sehingga tidak semakin memperberat kerusakan yang disebabkan karena luka diabetes.
Pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan diri setiap harinya dan perhatikan jika terdapat luka baru terutama pada bagian kaki. Jangan lupa untuk memperhatikan pula dibawah serta diantara jari-jari kaki.
Infeksi pada luka penderita diabetes dapat memunculkan gejala-gejala seperti demam, kemerahan, rasa sakit, pembengkakan, maupun terasa hangat di daerah sekitar luka. Selain itu infeksi juga bisa ditandai dengan munculnya tanda lainnya seperti luka bernanah, berair, dan disertai bau tidak sedap.
Semakin cepat mengetahui gejala-gejala infeksi tersebut, akan semakin cepat pula penanganan yang bisa dilakukan. Selain itu pencegahan infeksi juga dapat dilakukan dengan pemberian antibiotic baik oral maupun topical.
Selain itu jangan lupa untuk rutin mengganti pembalut luka secara teratur, sehingga mengurangi resiko bakteri serta mempertahankan tingkat kelembapan yang tepat bagi luka. Dokter akan merekomendasikan pembalut perawatan untuk luka yang khusus.
Kebutuhan akan lemak, serat, kalori, vitamin, serta mineral seperti vitamin C dan zinc juga wajib untuk dipenuhi. Jadi wajib bagi penderita diabetes, terutama yang sedang mengalami luka untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung nutrisi penting seperti yang dijelaskan diatas.
Jika tidak segera dilakukan, dikhawatirkan kondisi luka bisa semakin bertambah parah dan sulit untuk ditangani, bahkan bukan tidak mungkin tindakan amputasi dapat dilakukan jika kondisi luka semakin memburuk.
Nah itu tadi bagaimana cara perawatan yang tepat untuk luka yang dialami oleh penderita diabetes. Baik luka yang ringan sekalipun, harus segera mendapatkan penanganan yang cepat karena dapat berkembang menjadi luka yang kronis.
Selain itu, perawatan luka diabetes membutuhkan jangka waktu yang terbilang cukup lama dalam penyembuhannya. Karena itu perawatan secara rutin dirumah tentunya akan semakin mempercepat proses penyembuhan.
Ilustrasi luka pada penderita diabetes. (Freepik.com/BBbirdZ) |
RIDHMEDIA - Bagi penderita diabetes, luka yang dialaminya memiliki masa penyembuhan lebih lama dibandingkan luka yang terjadi pada orang yang sehat. Bahkan jika tidak mendapat penanganan yang tepat, luka ini bisa terus menyebar ke bagian tubuh lainnya dan dapat beresiko tindakan amputasi. Lalu apa yang menjadi penyebabnya?
Penyebab luka diabetes mempunyai waktu yang lebih lama dalam penyembuhan dikarenakan kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi ini yang kemudian menyebabkan sirkulasi darah menjadi memburuk. Akibatnya terjadi hambatan aliran darah yang menuju kulit, dimana ini dibutuhkan dalam pengobatan luka.
Sehingga luka pada penderita diabetes akan selalu terbuka, basah, dan sulit untuk sembuh bahkan hingga berbulan bulan lamanya. Selain itu sistem imunitas pada penderita diabetes juga mengalami penurunan, sehingga proses penyembuhan luka juga semakin lambat.
Jika dibiarkan, luka yang terbuka tersebut bisa beresiko mengalami infeksi bahkan menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Lalu bagaimana cara merawat luka yang benar bagi penderita diabetes? Berikut ini penjelasannya.
Lakukan penanganan dengan cepat
Saat penderita diabetes mendapatkan luka, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah segera memberikan penanganan yang cepat. Dimulai dari membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat pada luka menggunakan air mengalir dan sabun.Jangan lewatkan pula untuk membersihkan daerah yang ada di sekitar luka setiap harinya. Setelah benar-benar bersih, oleskan salep antibiotic yang diberikan dokter sehingga luka bebas dari kuman.
Jangan terlalu memberikan tekanan pada luka
Hindari untuk terlalu menekan luka pada penderita diabetes, semisal dengan tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Dengan mengurangi tekanan akan memungkinkan agar kondisi luka tidak semakin parah dan mempercepat kesembuhan.Jika luka ada di telapak kaki, akan lebih baik menggunakan bantalan empuk ataupun alas kaki yang khusus sehingga tidak semakin memperberat kerusakan yang disebabkan karena luka diabetes.
Lakukan pemeriksaan mandiri secara teratur
Hal terbaik dalam menangani luka bagi penderita diabetes adalah dengan memperhatikan luka sejak dini sehingga menjadi kunci agar terhindar dari infeksi serta komplikasi.Pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan diri setiap harinya dan perhatikan jika terdapat luka baru terutama pada bagian kaki. Jangan lupa untuk memperhatikan pula dibawah serta diantara jari-jari kaki.
Perhatikan tanda-tanda infeksi
Saat merawat luka pada penderita diabetes, jangan lupa untuk memperhatikan tanda-tanda infeksi yang bisa saja terjadi. Hal ini karena infeksi menjadi perhatian utama dalam setiap perawatan luka diabetes. Diakibatkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas yang berkaitan dengan luka diabetes.Infeksi pada luka penderita diabetes dapat memunculkan gejala-gejala seperti demam, kemerahan, rasa sakit, pembengkakan, maupun terasa hangat di daerah sekitar luka. Selain itu infeksi juga bisa ditandai dengan munculnya tanda lainnya seperti luka bernanah, berair, dan disertai bau tidak sedap.
Semakin cepat mengetahui gejala-gejala infeksi tersebut, akan semakin cepat pula penanganan yang bisa dilakukan. Selain itu pencegahan infeksi juga dapat dilakukan dengan pemberian antibiotic baik oral maupun topical.
Memilih pembalut luka yang tepat
Hal penting lainnya dalam perawatan luka diabetes yang wajib diperhatikan adalah mengenai pemilihan pembalut yang digunakan untuk menutup luka. Pembalut luka yang tepat tentunya akan menjaga agar kelembapan di sekitar daerah luka menjadi seimbang, tidak terlalu basah ataupun tidak terlalu kering. Sehingga luka dapat mengering dan sembuh dengan baik.Selain itu jangan lupa untuk rutin mengganti pembalut luka secara teratur, sehingga mengurangi resiko bakteri serta mempertahankan tingkat kelembapan yang tepat bagi luka. Dokter akan merekomendasikan pembalut perawatan untuk luka yang khusus.
Penuhi asupan nutrisi
Untuk mempercepat proses penyembuhan, penting bagi penderita diabetes untuk memenuhi asupan Nutrisi sehari hari. Dan salah satu kebutuhan nutrisi yang wajib dipenuhi adalah protein, dimana protein akan sangat membantu perbaikan jaringan kulit serta jaringan tubuh lainnya yang rusak.Kebutuhan akan lemak, serat, kalori, vitamin, serta mineral seperti vitamin C dan zinc juga wajib untuk dipenuhi. Jadi wajib bagi penderita diabetes, terutama yang sedang mengalami luka untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung nutrisi penting seperti yang dijelaskan diatas.
Segera hubungi dokter
Jika kondisi luka yang dialami tak menunjukkan tanda-tanda membaik dalam kurun waktu 48 jam, maka sangat disarankan bagi penderita untuk menghubungi dokter segera.Jika tidak segera dilakukan, dikhawatirkan kondisi luka bisa semakin bertambah parah dan sulit untuk ditangani, bahkan bukan tidak mungkin tindakan amputasi dapat dilakukan jika kondisi luka semakin memburuk.
Nah itu tadi bagaimana cara perawatan yang tepat untuk luka yang dialami oleh penderita diabetes. Baik luka yang ringan sekalipun, harus segera mendapatkan penanganan yang cepat karena dapat berkembang menjadi luka yang kronis.
Selain itu, perawatan luka diabetes membutuhkan jangka waktu yang terbilang cukup lama dalam penyembuhannya. Karena itu perawatan secara rutin dirumah tentunya akan semakin mempercepat proses penyembuhan.