Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan apabila wacana memperpanjang masa jabatan Presiden menjadi 3 periode enggak datang dari Presiden Joko Widodo.
Bahkan, menurut dia Jokowi enggak pernah terpikir buat mencari cara memperpanjang masa jabatannya.
"Sampai hari ini Presiden sama sekali enggak berpikir itu," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Pramono menilai wacana memperpanjang masa jabatan ini justru menjadi kontra produktif bagi Jokowi. Sebab, Jokowi ialah Presiden yang dilahirkan sistem reformasi, dimana aturan yang Telah ada membatasi masa jabatan Presiden cuma dua periode.
"Dan presiden saya yakin beliau tetap. Karena beliau ialah presiden yang dilahirkan oleh reformasi, sehingga beliau bakal taat dan patuh kepada apa yang Telah ada," kata dia.
Pramono juga meyakini partai politik, termasuk pendukung Jokowi, enggak mau masa jabatan Presiden diperpanjang sampai tiga periode.
"Bahkan partai-partai pun termasuk partai besar mereka beranggapan apabila gagasan ini terlalu mengada-ada," kata dia.
Wacana memperpanjang masa jabatan Presiden tiga periode ini justru datang dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, yang adalah parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Surya menilai MPR perlu mendengarkan bermacam respons masyarakat dalam amandemen UUD 1945, termasuk dalam menyikapi wacana masa jabatan maksimal presiden hingga tiga periode.
"Ya itu suatu wacana, suatu diskursus. Ditindaklanjuti saja. Nanti kita lihat apa masyarakat sambutannya. Kalau memang kebutuhan ke arah itu Mengapa tidak?" kata Surya di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019). [kompas.com]