Muncul usul penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Istana menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama sekali enggak pernah memikirkan hal itu.
"Sampai hari ini presiden sama sekali enggak berpikir itu dan ini juga Jika dibiarkan menjadi kontraproduktif. Karena bagaimanapun mengubah amandemen UUD seperti membuka kotak pandora," tutur Seskab Pramono Anung di gedung Setkab, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Pramono menyebut Jokowi ialah presiden yang dipilih rakyat setelah reformasi. Ia yakin Jokowi bakal patuh terhadap aturan ketika ini yakni masa jabatan presiden cuma 2 periode.
"Dan presiden saya yakin beliau tetap. Karena beliau ialah presiden yang dilahirkan oleh reformasi, sehingga beliau bakal taat dan patuh kepada apa yang Telah ada. Bahkan partai-partai pun termasuk partai besar mereka beranggapan Jika gagasan ini terlalu mengada-ada," ucap Pramono.
Perihal usul ini pertama kali diungkapkan Wakil Ketua MPR Arsul Sani. Belakangan Arsul mengklarifikasi Jika usulan itu bukan dari MPR.
"Kami menjadwalkan dalam MPR periode sekarang, dua tahun pertama, meminta aspirasi publik. Kaminya tengah bersiap merancang bagaimana sih sarana-sarana yang bakal kami gunakan buat menjaring aspirasi publik, tiba-tiba Telah ada yang bicara tentang perubahan masa jabatan presiden. Jadi itu dari (pihak) luar," jelas Arsul. [detik.com]
"Sampai hari ini presiden sama sekali enggak berpikir itu dan ini juga Jika dibiarkan menjadi kontraproduktif. Karena bagaimanapun mengubah amandemen UUD seperti membuka kotak pandora," tutur Seskab Pramono Anung di gedung Setkab, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Pramono menyebut Jokowi ialah presiden yang dipilih rakyat setelah reformasi. Ia yakin Jokowi bakal patuh terhadap aturan ketika ini yakni masa jabatan presiden cuma 2 periode.
"Dan presiden saya yakin beliau tetap. Karena beliau ialah presiden yang dilahirkan oleh reformasi, sehingga beliau bakal taat dan patuh kepada apa yang Telah ada. Bahkan partai-partai pun termasuk partai besar mereka beranggapan Jika gagasan ini terlalu mengada-ada," ucap Pramono.
Perihal usul ini pertama kali diungkapkan Wakil Ketua MPR Arsul Sani. Belakangan Arsul mengklarifikasi Jika usulan itu bukan dari MPR.
"Kami menjadwalkan dalam MPR periode sekarang, dua tahun pertama, meminta aspirasi publik. Kaminya tengah bersiap merancang bagaimana sih sarana-sarana yang bakal kami gunakan buat menjaring aspirasi publik, tiba-tiba Telah ada yang bicara tentang perubahan masa jabatan presiden. Jadi itu dari (pihak) luar," jelas Arsul. [detik.com]