Insiden penganiayaan terhadap suporter asal Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa 19 November 2019 berbuntut panjang. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI resmi mengajukan nota protes kepada Pemerintah Malaysia.
Dalam surat yang ditujukan kepada Kemenpora Malaysia, disebutkan Jika konflik antarsuporter terjadi pada sebelum dan sesudah pertandingan. Kemenpora RI mengaku kecewa dan mengutuk keras insiden itu karna tak sesuai dengan hasil pertemuan pada September 2019.
Melalui surat bernomor 11.22.12/SET/XI/2019, Kemenpora RI secara resmi mengajukan protes dan permintaan maaf langsung dari Menpora Malaysia, Syed Saddiq. Pemerintah RI juga meminta agar otoritas setempat melakukan proses hukum yang sesuai.
“Meminta dengan sangat kepada Pemerintah Malaysia buat melakukan proses hukum atas terjadinya penganiayaan yang dilakukan oleh oknum suporter Malaysia terhadap suporter Indonesia secara prosedural, obyektif, dan transparan,” bunyi pernyataan Kemenpora RI dalam surat tersebut, sebagaimana yang diterima Okezone, Jumat (22/11/2019).
“Pemerintah Malaysia buat menyampaikan permohonan maaf segera kepada Pemerintah RI karna saat insiden hampir serupa terjadi di Stadion GBK pada 5 September 2019, maka langsung besok paginya Menpora RI menyampaikan permohonan maaf,” imbuh pernyataan tersebut.
Seperti diketahui, Menpora RI saat itu, Imam Nahrawi, langsung meminta maaf kepada Syed Saddiq sehari setelah insiden terjadi karna yang bersangkutan turut menjadi korban di GBK. Kemenpora RI berharap, insiden tersebut tak merembet kepada dampak sosial dan politik karna berpotensi mengganggu hubungan diplomatik kedua negara bertetangga. [okezone.com]