Lem Aibon: Mengapa Anda Semakin Sinting?

Ridhmedia
07/11/19, 04:35 WIB

Lem Aibon: mengapa Kalian Makin Sinting?

Sulit dimengerti. Tiba-tiba William Aditya Sarana dijadikan pahlawan. Karangan bunga simpati dikirimkan kepada anggota DPRD DKI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu. Cukup banyak papan bunga yang terpampang di dekat gedung Dewan. Isinya memuji-muji William.

Ia dianggap berjasa “membongkar” kejanggalan isian e-budgeting anggaran belanja pemprov DKI. Ada lem Aibon 82 miliar serta pena ballpoint 124 miliar. Kedua-duanya tidak masuk akal. Janggal.

William seolah menemukan korupsi yang bakal dilakukan Gubernur Anies Baswedan. Padahal, semua orang tahu kalau yang justru menyisir keanehan itu ialah Anies sendiri. Anies yang lebih dulu mempersoalkan itu. Tidak William. Cuma dia tidak berkoar-koar. Tidak seperti Ahok dikala menemukan anak-buahnya bersalah.

Tapi, temuan William yang sifatnya “kesiangan” itu dijadikan simbol heroik oleh sejumlah orang. Sangat sukar dipahami. Tidak bisa dipahami kenapa temuan Wiiam yang tidak bermakna sedikit pun itu dielu-elukan dengan karangan bunga pujian?

mengapa kesalahan staf Anies itu dipelintir menjadi kesalahan Gubernur? Seolah Gubernur tengah menyiapkan korupsi?

Heran sekali. Heran, mengapa kalian makin sinting? Luar biasa Anda. Tidak masuk akal rasanya kalau kalian tidak punya akal.

Sungguh reaksi kalian melalui karangan bunga buat William itu bakal memberikan pendidikan politik aliran sesat. Padahal, kalian mengaku partai milenial. Partai yang kalian bentuk dengan tujuan buat menampung pikiran sehat generasi muda.

Sekarang, bagaimana bisa menjadi publik bakal mengakui keakalsehatan kalian? Yang kalian lakukan justru kebalikannya. Kalian menunjukkan diri kalian makin kacau.

Sangat disayangkan mengapa dari hari ke hari kalian makin sinting. Seharusnya karangan bunga itu mewakili akal sehat. Tapi, kalian jadikan itu pertanda kesintingan.

6 November 2019

By Asyari Usman
(Wartawan senior)

Lem Aibon: mengapa Kalian Makin Sinting? By Asyari Usman Sulit dimengerti. Tiba-tiba William Aditya Sarana dijadikan...
Dikirim oleh Asyari Usman pada Rabu, 06 November 2019
Komentar

Tampilkan

Terkini