Presiden Jokowi Bahas Resesi Ekonomi Di Depan Pengusaha Asean

Ridhmedia
25/11/19, 07:54 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN-Republic of Korea (ROK) CEO Summit di Busan.

Dalam pidatonya Jokowi mengungkapkan tentang perubahan dunia yang terjadi sangat cepat. Mulai dari big data, artificial intelligence, teknologi 4.0 Telah meruntuhkan definisi, ukuran hingga teori yang menjadi rujukan.

"Saat ini kita hidup di era apa yang diketahui dengan 'age of disruption'," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Bexco II, Busan, Korea Selatan, Senin (25/11/2019).

Ia mengungkapkan kecepatan perkembangan teknologi telah mengubah cara hidup manusia secara dramatis.

Menurutnya jika 1 dekade lalu diketahui perusahaan besar yang mempunyai armada taksi, tetapi ketika ini dengan teknologi dan perusahaan besar digantikan oleh pemilik mobil perseorangan.

"Dengan mulai uji coba mobil tanpa pengemudi dapat dibayangkan satu dekade ke depan, transportasi cuma bakal dikemudikan oleh teknologi tanpa perlu adanya sopir," jelas dia.

Jokowi menambahkan, age of disruption ini memberikan peluang yang sangat besar. Namun di ketika yang sama mempunyai tantangan dan permasalahan yang enggak pernah dibayangkan sebelumnya.

"Tantangan ini makin besar ketika kita saksikan meningkatnya tendensi nasionalisme dan populisme ekonomi di beberapa negara dalam beberapa tahun terakhir. Gerakan anti pasar bebas mengemuka pendekatan proteksionisme pun makin mendominasi," jelas dia.

Ia mengungkapkan kolaborasi dan paradigma win-win yang selama beberapa dekade menjadi basis bagi kerja sama ekonomi dunia mulai tergerus dengan pendekatan transaksional dan zero-sum-game yang makin marak.

Karena itu, jika hal ini dibiarkan maka terjadinya resesi ekonomi dunia akibat disfungsi sistem ekonomi dan keuangan global serta ketidakpercayaan terhadap institusi ekonomi dunia tahun 1930-an dapat terulang.

Menurut dia hal ini perlu dihindari karna berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar mulai dari negara maju, emerging economies, terlebih negara berkembang. Dunia usaha juga bakal mengalami kerugian yang besar.

"Menjadi tanggung jawab kita bersama buat berkata TIDAK bagi resesi ekonomi global. Di sedang bermacam tantangan ASEAN dan Korea perlu merebut peluang besar dari age of disruption ini," ujarnya. [detik.com]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+