Presiden Jokowi Dorong Perlunya Terobosan Soal Energi Terbarukan Di Asean-Rok

Ridhmedia
25/11/19, 13:50 WIB

ASEAN dan Korea perlu menjadi negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan. Di Indonesia, sejak tahun lalu pemerintah Telah mencanangkan kewajiban mencampur biodiesel dari kelapa sawit dengan solar sebesar 20 persen atau B20.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan tentang perlunya terobosan dalam pengembangan energi terbarukan mutlak perlu dilakukan dalam forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit yang dihelat di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO) pada Senin, 25 November 2019.

“Tahun depan kami bakal mewajibkan peningkatan campuran biodiesel tersebut menjadi 30 persen atau B30. Indonesia kini juga sedang mengembangkan energi listrik berbasis air,” ujar Presiden Jokowi.

Di Indonesia, ucap Presiden, juga mempunyai sungai-sungai besar yang mampu menghasilkan energi listrik berbasis air dalam jumlah yang signifikan.

“Setidaknya ada dua lokasi, yaitu di Kalimantan Utara dengan potensi 11GW dan Papua dengan potensi 20GW. Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, maka pengembangan industri yang kami lakukan bakal mempunyai emisi yang rendah,” kata Kepala Negara.

Upaya ini, Presiden Jokowi menjelaskan, adalah bagian dari komitmen pemerintah terhadap Perjanjian Paris.

Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan tantangan yang bakal dihadapi kedepan tak makin ringan.

“Keberanian buat mengambil terobosan besar di era age of disruption yaitu opsi satu-satunya buat kita bisa menjadi pemenang. Aku ajak pengusaha ASEAN dan Korea buat mengambil pilihan ini,” tutur Presiden Jokowi. [Biro Pers Istana]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+