Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bertekad buat membangun kekuatan pertahanan Indonesia agar enggak bisa diganggu oleh siapapun. Sebab, Prabowo menilai bakal ada ancaman yang bisa saja muncul dari bangsa lain yang mau menghancurkan Indonesia.
Prabowo enggak mau Indonesia dianggap lemah oleh negara-negara lain. Atas dasar inilah, Prabowo mau membangun pertahanan Indonesia yang kuat sehingga disegani oleh negara lain.
"Negara kita dari sejak lahir selalu mau dihancurkan bangsa lain. Ini perlu disadari oleh elite bangsa Indonesia. Jangan kita menerima kemerdekaan, kedaulatan keutuhan wilayah kita dari Sabang sampai Merauke jangan kita menerima seolah-olah baku. Seolah-olah enggak bakal pernah diganggu," ujar Prabowo ketika meresmikan Patung Jenderal Soedirman, di Sleman, Yogyakarta, 10 November 2019 lalu.
Berbagai cara dilakukan Menhan Prabowo buat membangun pertahanan Indonesia. Berikut ulasannya:
Siapkan Perwira Cadangan dari Kalangan Pelajar
Prabowo Subianto menjelaskan soal komponen-komponen dalam pertahanan Indonesia. Komponen itu terdiri atas komponen utama dan cadangan. Ia menjelaskan ancaman TNI sebagai komponen utama buat menghadapi ancaman militer terbuka. Sedangkan komponen lainnya bisa berasal dari rakyat non-militer.
"Komponen utama tentunya yakni TNI. Kemudian pertahanan non-militer, yaitu ada unsur-unsur lain. Ini tentunya bakal banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan sebagai contoh kita perlu kerja sama dengan kementerian pendidikan buat menyusun komponen cadangan," sambungnya.
Prabowo mengatakan, bisa saja Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buat menghasilkan perwira dari kalangan pelajar. Bisa dari pelajar SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
"Pendidikan, latihan perwira-perwira cadangan, kemudian juga latihan-latihan buat komponen cadangan nanti bakal banyak peran dari Kementerian Pendidikan di SMA. Bahkan sedini boleh menjadi di SMP dan juga di perguruan tinggi," ungkapnya.
Kaum Terdidik Adalah Cadangan Pertahanan Negara
tidak cuma pelajar, para mahasiswa di perguruan tinggi juga bisa menjadi perwira cadangan. Prabowo bakal bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, buat menghasilkan perwira dari kalangan mahasiswa hingga lulusan S3.
"Terutama para golongan terdidik, S3, S2, S1 lalu golongan mahasiswa," kata Prabowo.
Prabowo menyebut komponen cadangan itu memang berasal dari kalangan rakyat sipil, khususnya kalangan berpendidikan.
"Iya tentunya perlu kita ikut sertakan sebab dalam kompetensi cadangan, itu juga menyangkut pembentukan kekuatan cadangan kita yang bakal mengandalkan kekuatan rakyat," ucapnya.
Kirim Taruna Belajar Militer ke Luar Negeri
Menhan Prabowo Subianto berencana mengirim taruna buat belajar militer ke Malaysia dan Amerika Serikat. Persoalan ini dilakukan buat berbagi pengetahuan dan kemampuan militer.
"Bertekad membangun hubungan erat dengan Malaysia, bakal mengirim cadets (taruna) buat belajar di Malaysia sebagai bentuk simbol persaudaraan dan saling berbagi pengetahuan, kebudayaan dan kemampuan militer," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak.
tidak cuma itu, Prabowo Subianto juga berencana meminta TNI buat mengirim Taruna-Taruna Akademi Militer Indonesia agar bisa belajar di masing-masing negara termasuk ke Amerika Serikat seperti ke West Point buat Angkatan Darat, ke Air Force Academy buat Angkatan Udara, dan ke Annapolis buat Angkatan Laut.
"Sehingga taruna-taruna yang dikirimkan ke banyak negara berbeda tersebut dapat menyerap pengetahuan kemiliteran dengan sudut pandang negeri lain yang berbeda-beda," jelas Dahnil.
Kerjasama Pertahanan dengan Amerika Serikat
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Thomas Esper menyepakati peningkatan kerjasama pertahanan. Kesepakatan itu dilakukan ketika pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADDM) Plus di Anantara Riverside Bangkok Resort, Thailand, Sabtu 16 November 2019.
"Pertemuan bilateral Menhan RI dan Menhan Amerika Serikat membicarakan seputar kerjasama pertahanan kedua negara," kata Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Rizerius Eko HS, yang ketika itu mendampingi Prabowo.
Menurutnya, Menhan AS melihat Indo Pasifik sebagai prioritas bagi AS, dimana Indonesia juga berperan sangat penting.
"Di dalam defence strategic yang baru, AS menempatkan kawasan Indo Pacific sebagai faktor yang perlu diperhatikan. Karena di situ terdapat Indonesia sebagai pemain yang sangat berperan besar dalam kawasan Indo Pasifik," kata Rizerius.
Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan dengan India
Menhan Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) India buat Indonesia Pradeep Kumar Rawat, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11) lalu. Dalam pertemuan, kedua pihak membicarakan bermacam upaya buat mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan India khususnya di bidang pertahanan yang selama ini Telah terjalin baik.
Di bidang lainnya, India mau kerjasama di bidang maritim juga perlu ditingkatkan sebab mempunyai peluang yang sangat besar buat mendukung dan memperbesar peran kedua negara dalam mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan khususnya Indo-Pasifik.
"Terlebih lewat gagasan poros maritim dunia, ketika ini pemerintah Indonesia juga tengah berupaya buat memperkuat jati diri sebagai negara maritim," kata Prabowo.
Mempererat Kerja Sama Pertahanan dengan Malaysia
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia, Mohammad Bin Sabu, di kantor Kementerian Pertahanan Malaysia, Kuala Lumpur. Kamis (14/11). Dalam pertemuan ini, Prabowo bertekad membangun hubungan erat dengan Malaysia. Mantan Danjen Kopassus tersebut berencana mengirim taruna buat belajar di Malaysia.
"Saya juga Telah adakan pembicaraan dengan Yang Mulia Menteri Pertahanan Malaysia, banyak persamaan pandangan pemikiran kita banyak yang sama. Karena itu, sangat optimis melihat kedepan saya yakin hubungan kerjasama pertahanan Indonesia dan Malaysia bakal kian baik," kata Prabowo.
Upaya peningkatan kerjasama yang perlu dilakukan kedua negara diantaranya kerjasama di bidang pendidikan dan latihan, serta kerjasama industri pertahanan.
"Kami mau mencari bentuk - bentuk kerjasama yang lebih baik lagi pertukaran perwira dan pertukaran siswa antara Indonesia dan Malaysia saya kira sangat baik. Dan juga kerja sama dibidang teknik dan industri pertahanan," jelasnya.
Jajaki Kerja Sama Militer dengan Beberapa Negara
tidak cuma itu, Menhan Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral membicarakan soal kerja sama militer dengan beberapa perwakilan negara ketika ASEAN Defense Ministers Meeting (ADDM) Plus di Anantara Riverside Bangkok Resort, Thailand, Sabtu 16 November 2019.
"Antara lain bertemu secara bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Thailand yang mewakili Perdana Menteri Thailand yang sekaligus Menteri Pertahanan, bertemu secara bilateral dengan Menhan Filipina, Menhan Vietnam,Menhan Brunai Darussalam, Menhan Laos, dan juga bertemu secara bilateral dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Minggu (17/11).
Ia mengungkapkan, dalam setiap pertemuan secara bilateral tersebut Prabowo berdiskusi terkait dengan kerja sama pertahanan antardua negara. Terutama kerja sama pelatihan dan patroli laut buat menangkal ancaman terorisme.
Kenalkan PT Pindad ke Menhan Se-ASEAN dan Amerika Serikat
Menhan Prabowo Subianto juga hadir dalam pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADDM) Plus di Anantara Riverside Bangkok Resort, Thailand, Sabtu 16 November 2019. Acara ini juga dihadiri perwakilan dari Amerika Serikat, Jepang, RRT, Australia, Selandia Baru, Rusia dan Korea Selatan.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, dalam pertemuan dengan para menteri pertahanan itu, Prabowo mengenalkan industri pertahanan tanah air terutama BUMN Pindad.
"Bahkan secara khusus Menhan Philipina mengapresiasi dan merasa puas dengan produk kapal dari Indonesia, dan Menhan Prabowo berharap Philipina bisa membeli lebih banyak produk-produk tank dari Pindad," kata Dahnil. [merdeka.com]