Perombakan di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menjadi sorotan. Penunjukan beberapa tokoh mulai dari mantan pejabat pemerintahan hingga Jenderal Polisi telah menuai kontroversi di beberapa kalangan.
Seperti penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, mantan Komisioner KPK Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama Bank BTN, hingga mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Namun, enggak sampai di situ. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga dikabarkan bakal masuk BUMN. Meski demikian, Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri BUMN Arya Sinulingga enggak banyak bicara mengenai hal itu.
"Kita lihat saja nanti," ujarnya di Jakarta, Senin (25/11).
Arya menyatakan, memang ada beberapa mantan menteri hingga wakil menteri yang bakal duduk di kursi petinggi BUMN. Meski begitu, Arya enggak menyebutkan dengan detail siapa tokoh yang dimaksud.
"Ada mantan menteri, ada wamen, pokoknya ada lagi yang lain, kita bakal cari yang cocok buat kita, ya. Nanti kami bakal evaluasi seluruh direksi dan komisaris," jelasnya.
Penunjukan Rudiantara
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Mudah-mudahan secepatnya dilantik, yang jelas saya Telah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dilansir dari Antara, Senin (25/11).
Pramono menyampaikan hal tersebut ketika ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) buat Rudiantara. "Mudah-mudahan secepatnya dilantik, ini banyak perubahan lah di BUMN," tambah Pramono.
Rudiantara yaitu Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, dia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman buat proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, dia mengundurkan diri.
"(TPA) Telah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," tambah Pramono.
Pramono mengakui Jika Presiden Joko Widodo tengah berkonsentrasi buat memperbaiki kondisi perekonomian.
"Salah satu yang mau secepatnya diselesaikan yaitu BUMN karna di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang harus secepatnya dilakukan pembenahan di antaranya yang saat ini Telah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, kemudian perbankan Mandiri, BTN dan beberapa bank lain," ungkap Pramono. [merdeka.com]
Seperti penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina, mantan Komisioner KPK Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama Bank BTN, hingga mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Namun, enggak sampai di situ. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga dikabarkan bakal masuk BUMN. Meski demikian, Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri BUMN Arya Sinulingga enggak banyak bicara mengenai hal itu.
"Kita lihat saja nanti," ujarnya di Jakarta, Senin (25/11).
Arya menyatakan, memang ada beberapa mantan menteri hingga wakil menteri yang bakal duduk di kursi petinggi BUMN. Meski begitu, Arya enggak menyebutkan dengan detail siapa tokoh yang dimaksud.
"Ada mantan menteri, ada wamen, pokoknya ada lagi yang lain, kita bakal cari yang cocok buat kita, ya. Nanti kami bakal evaluasi seluruh direksi dan komisaris," jelasnya.
Penunjukan Rudiantara
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Mudah-mudahan secepatnya dilantik, yang jelas saya Telah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dilansir dari Antara, Senin (25/11).
Pramono menyampaikan hal tersebut ketika ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) buat Rudiantara. "Mudah-mudahan secepatnya dilantik, ini banyak perubahan lah di BUMN," tambah Pramono.
Rudiantara yaitu Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, dia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman buat proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, dia mengundurkan diri.
"(TPA) Telah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," tambah Pramono.
Pramono mengakui Jika Presiden Joko Widodo tengah berkonsentrasi buat memperbaiki kondisi perekonomian.
"Salah satu yang mau secepatnya diselesaikan yaitu BUMN karna di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang harus secepatnya dilakukan pembenahan di antaranya yang saat ini Telah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, kemudian perbankan Mandiri, BTN dan beberapa bank lain," ungkap Pramono. [merdeka.com]