Seskab Pramono Anung menganggap pernyataan anggota DPR Fadli Zon yang berkata Stafsus milenial Presiden Jokowi sebagai pajangan belaka sebagai hiburan dari Parlemen.
Sebelumnya Waketum Gerindra itu mengkritik pedas penunjukan tujuh stafsus milenial Jokowi. Pasalnya, ia tidak yakin ketujuh stafsus tersebut bisa banyak berkontribusi dalam membantu Presiden menjalankan tugasnya. Dia justru menilai tahap Jokowi memilih kaum milenial sebagai staf khususnya cuma sebagai pencitraan.
"Terus terang kita kangen apabila Pak Fadli tidak bilang itu. Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan buat Pak Presiden dan buat kami semua dari Pak Fadli," kata Pramono di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Pramono memastikan apabila pemilihan Stafsus Presiden adalah pilihan Jokowi sendiri. Stafsus milenial Jokowi berada di bawah Sekretariat Kabinet.
"Sehingga dengan demikian mereka yang masih memiliki usaha di tempat usahanya tetap diminta mengembangkan usahanya. Yang masih belajar ya silakan belajar," paparnya.
Politisi PDIP itu menuturkan, Jokowi memilih Stafsus dari kalangan milenial lantaran mau anak muda bertalenta bisa mendapat tempat di pemerintahan.
"Yang pinter yang membawa perubahan karna memang yang dihadapi oleh bangsa ini berbeda dengan apa yang bakal kami alami. Jadi Pak Jokowi, kami-kami ini yang umur di atas 50, sementara Indonesia bakal menjadi bangsa besar, menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia atau 5 kekuatan ekonomi dunia," imbuhnya.
Menurut Pramono, anak-anak muda perlu dipersiapkan sedini bisa menjadi dalam memimpin jalannya pemerintahan, mulai dari cara pengambilan keputusan hingga birokrasi di pemerintahan.
"Sekarang aja mereka Telah diberikan tugas oleh Presiden buat beberapa hal yang tidak perlu kemudian perlu di kantor membuat laporan. Sekarang kan era digital. Era yang sangat dinamis sekali. Jadi mereka Telah mulai bekerja. Dan tidak ada intervensi politik. Intervensi politik apa wong Presiden yang milih kok," pungkasnya.[okezone.com]
