Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly menepis imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab soal surat pencekalan. Yasonna menegaskan pemerintah tidak pernah mencekal Rizieq buat kembali ke Tanah Air.
"Enggak ada (pencekalan), tidak ada," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Yasonna mengaku belum tahu soal surat yang ditunjukkan Habib Rizieq tersebut. Namun Yasonna berkata Imigrasi tidak pernah mengeluarkan surat pencekalan terhadap Rizieq.
Yasonna juga mengaku tidak tahu apa motif Rizieq mengaku dicekal. "Enggak tahu. Pokoknya dari kami tidak ada deh (mengeluarkan surat cekal)" ujarnya.
Sebelumnya, Rizieq menyatakan alasannya tidak bisa pulang ke Indonesia dengan menunjukkan surat pencekalan dari pihak pemerintah Indonesia yang ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi. Ia menyebut pencekalannya itu tidak berkaitan dengan kasus pidana apa pun.
"Saya dilarang berpergian ke Saudi, bahkan ini dituliskan sebabnya yaitu karna alasan keamanan. Jadi sekali lagi, saya dicekal di sini bukan karna saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karna saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," ujar Habib Rizieq dalam kanal YouTube Front TV, Minggu (10/11).
Ia menunjukkan bukti surat dua lembar yang disebutnya sebagai surat pencekalan. Menurutnya, pemerintah Arab Saudi bakal mencabut pencekalannya jika Telah ada perjanjian resmi pemerintah Indonesia buat tidak mengganggunya.
"Jadi kedua surat ini adalah bukti bukti nyata, real otentik, bahwa saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia. Sekali lagi, pemerintah Saudi setiap ketika siap buat mencabut pencekalan saya bahwa ada jaminan resmi pemerintah Indonesia, bahwa saya ini tidak diganggu, bahwa saya ini tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga," tegasnya.
"Padahal saya Telah berikan pengertian saya aman, saya tenang, tidak ada masalah bahwa saya diganggu pemerintah Indonesia silakan melakukan perlawanan secara hukum, tapi mereka (pemerintahan Saudi) belum tenang menerima alasan tersebut, sehingga mereka belum hendak mencabut cekal saya," imbuhnya. [detik.com]