Zeng Wei Jian: Adil, Profesional, Serta Proporsional

Ridhmedia
07/11/19, 17:27 WIB

[RIDHMEDIA]  Variable Kode Etik DPRD: Adil, Profesional & Proporsional. Di situ masalah Anggota Dewan William dari PSI.

Kultwit William bukan kritis. Tapi ngawur. dia enggak profesional ketika tidak tahu kalau mata anggaran yang dia tanya Telah diserit Anies Baswedan 10 hari sebelumnya.

Kualitas amatiran New Kid on The Blocks William lebih dipertajam dengan ketidakpahaman prosedur anggaran.

Yang dimasalahin KUA-PPAS. Mungkin William enggak tahu artinya. Kebijakan Umum Anggaran & Plafon Prioritas Anggaran Sementara. Perhatikan kata "Kebijakan Umum" serta "Sementara".

Di langkah ini, angka gelondongan serta program ditetapkan. Belum sentuh komponen serta satuan tiga. Misalnya alokasi pendidikan dengan nominal 20% dari total anggaran.

Di sini kelemahan sistem legacy masa lalu yang suram. Input angka perlu melibatkan komponen. Sistem tidak smart enggak sanggup menyortir.

Tak proporsionalnya William dilihat dari posisi selaku Anggota Komisi A tapi mengomentarin domain Komisi E yaitu pendidikan.

Mestinya SKPD yang ditanya dalam rapat komisi. Itu pun oleh Komisi E. Tidak William.

Impact dari ulah William yakni sebuah ketidak-adilan; Buat rakyat Jakarta, Pemda, Anies Baswedan serta semua fraksi DPRD.

William seakan mau cuci tangan dari lambatnya kerja DPRD di soal penyusunan anggaran yang perlu ketok palu tanggal 30 November.

William serta PSI nge-mob duluan. Pasang kuda-kuda kalo deadline abis. Anggota DPRD kena sanksi.

Kalau APBD telat disahkan, maka Anies Baswedan serta Anggota DPRD tidak bakal dapet gaji selama 6 bulan.

Tanpa musyawarah, William nari-nari sendirian. Panggung politik direbut. Polarisasi persepsi otomatis dimanufaktur. Bagi sebagian orang, cuma PSI yang kawal anggaran. Fraksi lain tidur. Bahkan ada yang tuding mereka berkonspirasi dengan para garong anggaran.

Alih-alih nyerit mata anggaran, William bikin konsentrasi DPRD buyar. Harus menyatakan masalah yang enggak semestinya menjadi problem. Mungkin filosofi William selama ini mengatakan, "kalau bisa dibikin ruwet, ngapain dipermudah".

Para Garong Anggaran dari rezim lama memaksimalkan momentum. Mereka enggak bisa makan selama Anies Baswedan berkuasa di Jakarta.

Momentum pro-William diambil. Mereka kirim karangan bunga. Nyampah. Bikin rusak pemandangan Gedung DPRD.

Bagusnya; DPRD yakni sarang para pemain politik andal. Mereka tahu ini politisasi issue anggaran. Karangan bunga dengan ucapan aneh-aneh serta enggak jelas pengirimnya cuma bertahan satu hari. Lalu disapu bersih.

Pimpinan DPRD, Prasetyo Edi Marsudi salah kalkulasi. dia kira William serta PSI di-backing mayoritas rakyat. Makanya dia masih saja mengeluarkan pernyataan agak miring kepada Gubernur Jakarta serta Tim TGUPP.

Sebaiknya Prasetyo Edi Marsudi memerintahkan agar William melakukan re-medical checking secara indepth, holistik serta menyeluruh.

Tentunya rakyat tidak mau institusi DPRD disusupi para sociopath serta pscyopath yang terpapar mental disorder seperti megalomaniac serta manic dipression.

Penulis: Zeng Wei Jian
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+