Ridhmedia - Seorang anggota parlemen Belanda, Geert Wilders berencana untuk mengadakan kontes kartun karikatur Nabi Muhammad. Rencana tersebut Wilders sampaikan melalui akun Twitternya pada Sabtu malam (28/12/2019).
"Kebebasan berbicara harus menang atas kekerasan dan fatwa Islam," ujar pemimpin partai oposisi terbesar di Belanda tersebut seperti dimuat Reuters.
Wilders yang memang dikenal anti-Islam sebelumnya pernah mempunyai rencana kontes yang sama pada Agustus tahun lalu. Namun rencana tersebut dibatalkan setelah adanya seorang pria yang mengancam akan membunuhnya atas rencana kontes tersebut.
Bukan hanya ancaman personal, rencana kontes tersebut juga memicu demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Pada saat itu, partai Islam Tehreek-e-Labbaik menyerukan agar negara-negara Islam memutuskan hubungan dengan Belanda.
Gambar Nabi Muhammad sendiri bagi Islam dilarang karena dapat dianggap dapat memicu menyembah terhadap berhala/barang.
Alhasil, pada 2005, ketika surat kabar Denmark Jyllands-Posten menerbitkan sebuah kartun Muhammad, maka seluruh umat Muslim di dunia melakukan demonstrasi. Khususnya untuk mengecam Kurt Westergaard, kartunis gambar tersebut.
Hal serupa juga terjadi sekitar 10 tahun kemudian di mana setelah majalah Charlie Hebdo menerbitkan kartun satir Muhammad, dua orang pria bersenjata melakukan aksi di kantor majalah tersebut dan menewaskan 12 orang. [mc]
"Kebebasan berbicara harus menang atas kekerasan dan fatwa Islam," ujar pemimpin partai oposisi terbesar di Belanda tersebut seperti dimuat Reuters.
Wilders yang memang dikenal anti-Islam sebelumnya pernah mempunyai rencana kontes yang sama pada Agustus tahun lalu. Namun rencana tersebut dibatalkan setelah adanya seorang pria yang mengancam akan membunuhnya atas rencana kontes tersebut.
Bukan hanya ancaman personal, rencana kontes tersebut juga memicu demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Pada saat itu, partai Islam Tehreek-e-Labbaik menyerukan agar negara-negara Islam memutuskan hubungan dengan Belanda.
Gambar Nabi Muhammad sendiri bagi Islam dilarang karena dapat dianggap dapat memicu menyembah terhadap berhala/barang.
Alhasil, pada 2005, ketika surat kabar Denmark Jyllands-Posten menerbitkan sebuah kartun Muhammad, maka seluruh umat Muslim di dunia melakukan demonstrasi. Khususnya untuk mengecam Kurt Westergaard, kartunis gambar tersebut.
Hal serupa juga terjadi sekitar 10 tahun kemudian di mana setelah majalah Charlie Hebdo menerbitkan kartun satir Muhammad, dua orang pria bersenjata melakukan aksi di kantor majalah tersebut dan menewaskan 12 orang. [mc]