Bahas Pemecatan Ari Askhara, Said Didu Singgung Nama Rini Soemarno: Siapa Tahu Dapat Titipan

Ridhmedia
09/12/19, 03:32 WIB
RIDHMEDIA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyebut adanya keiistimewaan Ari Askhara di mata Mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Said Didu menyebut Rini Soemarno berlaku istimewa pada Ari Askhara.

Ia pun mencurigai Ari Askhara masuk di Garuda karena unsur 'Titipan'.

Namun, diketahui kini Ari Askhara telah diberhentikan dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Garuda seusai ketahuan menyelundupkan spare part motor Harley Davidson.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (6/12/2019).

Mulanya, Said Didu mengungkapkan tiga hal yang menjadi masalah utama di Garuda.

Said Didu bahkan menyebut Ari Askhara sebagai penikmat jabatan.

"Jadi yang terjadi di Garuda itu adalah suatu seleksi yang kurang prudent, kedua karakter Pak Arinya sendiri yang istilah saya penikmat jabatan," kata Said Didu.

"Yang ketiga good governance itu tidak jalan."

Lantas, Said Didu menyebut Ari Askhari memiliki keiistimewaan di BUMN.

Sebab, menurutnya karier Ari Askhari melesat secara cepat dalam waktu yang terbilang singkat.

"Pak Ari ini agak istimewa loh di BUMN, tahun 2014 baru masuk BUMN langsung direksi," kata Said Didu.

"Ini biasa tapi dalam waktu 4 tahun dia (Ari Askhara) 5 kali pindah menjadi direksi dan terakhir menjadi Dirut Garuda, berarti rata-ratanya 8 bulan."

Terkait hal itu, Said Didu pun menyinggung Menteri BUMN periode sebelumnya, Rini Soemarno.

"Jadi menurut saya orang ini agak diistimewakan oleh menteri sebelumnya," kata Said Didu.

Tak hanya sebagai penikmat jabatan dan orang yang diistimewakan, Ari Askhara disebutnya juga merupakan 'Orang titipan' di BUMN.

"Dan biasanya orang yang diistimewakan di sini adalah orang yang ada titipan yang kuat," kata dia.

Ucapan Said Didu itu pun menimbulkan pertanyaan sang presenter.

"Anda mau bilang ini titipan Bu Rini?," tanya presenter.

"Saya juga enggak tahu, siapa tahu Bu Rini juga dapat titipan."

Sekali lagi, Said Didu menyebut Ari Askhara sebagai penikmat jabatan.

"Saya kalau orang sudah jadi penikmat jabatan itu sudah masuk pintu jalan sesat, itu istilah saya," ujar dia,

"Hari ini kita lihat persis bahwa dia (Ari Askhara) betul-betul penikmat jabatan."

Lantas, Said Didu memberi contoh perilaku Ari Askhara yang disebutnya sebagai penikmat jabatan.

"Lihat pada saat hari ulang tahun proklamasi jadi Bung Karno dia (Ari Askhara)," ujar Said Didu.

"Pas turun dari pesawat kemarin disambut kawan-kawannya pakai moge , jadi penikmat betul."

Doa Awak Kabin Terkabul

Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Mutaqqin mengaku lega setelah mengetahui kabar Ari Askhara dicopot dari jabatan.

Diketahui, Ari Askhara dicopot dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia setelah ketahuan menyelundupkan spare part  motor Harley Davidson dalam pesawat.

Terkait hal itu, Zaenal Mutaqqin pun mengaku bersyukur dan sangat mengapresiasi tindakan Menteri BUMN Erick Thohir.

Bahkan, melalui tayangan YouTube Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (/8/2019), Zaenal terang-terangan mengungkap perilaku Ari Askhari pada para awak kabin.

Menurut Zaenal, pemecatan terhadap Ari Askhara merupakan doa para kabin Garuda yang akhirnya terkabul.

"Apa yang menjadi teman-teman pada Pak Erick Thohir mengumumkan pencopotan direktur utama Garuda, saya rasa doa kita dikabulkan oleh Allah SWT," ucap Zaenal.

Selama ini, Zaenal dan rekan-rekan awak kabin Garuda tak kuasa memprotes kebijakan Ari Askhara yang dinilainya merugikan.

"Karena teman-teman kita tidak mampu melakukan gerakan atau penolakan terhadap kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan kita sebagai awak kabin," jelas Zaenal.

Hal itu lah yang menyebabkan IKAGI akhirnya mengirimkan bunga ke Kementerian BUMN.

Karangan bunga tersebut menjadi wujud terimakasih mereka pada Erick Thohir yang memecat Ari Askhara.

"Sehingga luapan emosi ini muncul dengan ungkapan, ekspresi melalui karangan bunga yang dikirimkan ke Kementerian BUMN," ucap dia.

Lebih lanjut, Zaenal menyebut eks Dirut Garuda itu kerap membuat kebijakan yang merugikan awak kabin.

"Jadi hal-hal yang memang selama ini, kami sebagai awak kabin menahan diri untuk mengikuti aturan-aturan yang dikeluarkan tanpa melihat keadaan dan kondisi kita sebagai awak kabin," ujar Zaenal. [tnc]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+