RIDHMEDIA - Tak semua politisi Gerindra sepakat dengan pernyataan Jurubicara Partai Gerindra, Habiburrokhman yang setuju dengan pemberian grasi kepada koruptor.
Diketahui, Habiburrokhman yang baru-baru ini diangkat menjadi Jubirsus Gerindra setuju dengan langkah yang diambil Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada narapidana korupsi Anas Maamun.
Pernyataan Habiburrokhman itupun dikritik keras lantaran terkesan tak sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi.
Mungkin jubirnya pro koruptor, bukan pro kemanusiaan dan keadilan," kata Iwan Sumule di akun twitternya, Minggu (8/12).
Ia tak sependapat pemberian grasi kepada koruptor hanya karena alasan kemanusiaan. Sebab jika menggunakan alasan tersebut, sosok Abu Bakar Baasyir dinilai lebih tepat mendapatkan grasi.
Di sisi lain, ia mengingatkan kepada semua pihak untuk menenpatkan hukum dalam posisi seadil-adilnya.
"Hukum harus berkeadilan, karena segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, dengan tidak ada kecualinya," tandasnya. (Rmol)
Diketahui, Habiburrokhman yang baru-baru ini diangkat menjadi Jubirsus Gerindra setuju dengan langkah yang diambil Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada narapidana korupsi Anas Maamun.
Pernyataan Habiburrokhman itupun dikritik keras lantaran terkesan tak sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi.
Mungkin jubirnya pro koruptor, bukan pro kemanusiaan dan keadilan," kata Iwan Sumule di akun twitternya, Minggu (8/12).
Ia tak sependapat pemberian grasi kepada koruptor hanya karena alasan kemanusiaan. Sebab jika menggunakan alasan tersebut, sosok Abu Bakar Baasyir dinilai lebih tepat mendapatkan grasi.
Di sisi lain, ia mengingatkan kepada semua pihak untuk menenpatkan hukum dalam posisi seadil-adilnya.
"Hukum harus berkeadilan, karena segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, dengan tidak ada kecualinya," tandasnya. (Rmol)