RIDHMEDIA - Komentar Mesut Ozil tentang perlakuan Pemerintah Tiongkok terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang menuai respons dari berbagai pihak. Sebagian mengkritiknya, sebagian mendukung, sisanya memilih menjauhkan diri karena tak mau terkena dampak negatifnya.
Pemain Arsenal asal Jerman itu mengunggah komentar di media sosial dalam Bahasa Turki dan menyebut Xinjiang sebagai "Turkistan Timur" untuk merujuk kepada sebutan di abad 19 terhadap wilayah yang ditinggali etnis Uighur beragama Islam.
Ozil berkomentar bahwa warga Uighur melawan pelaku persekusi yang mencoba memisahkan mereka dari agama mereka.
"Mereka membakar Quran. Mereka menutup masjid-masjid. Mereka melarang sekolah-sekolah. Mereka membunuh orang-orang suci. Mereka dipaksa masuk ke kamp-kamp dan keluarga mereka dipaksa tinggal bersama laki-laki Tiongkok. Para perempuan dipaksa menikahi laki-laki Tiongkok. (Di Tiongkok) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah yang mengajarkan Islam, madrasah dilarang, ulama dibunuh satu per satu. Meski demikian, para Muslim tetap diam," kata dia.
1. Yaya Toure menilai keputusan Ozil untuk menyinggung Uighur adalah sesuatu yang keliru
Pesepak bola Pantai Gading yang pernah membela Manchester City tersebut beranggapan keputusan Ozil itu keliru. Toure, yang kini berkarier di Liga Super Tiongkok bersama Qingdao Huanghai, menilai seorang pesepak bola seharusnya tak pernah bicara tentang politik.
"Pesepak bola harusnya bermain bola saja dan para politisi mengurusi politik sebab Anda tak bisa terlibat dengan hal-hal seperti ini karena ini akan melahirkan banyak masalah dan banyak hal," tuturnya dalam wawancara dengan The Associated Press.
"Sebagai seorang Muslim, ini rumit dan inilah pilihannya. Dia sudah memberikan komentarnya, tapi saya pikir dia salah mengatakan itu," imbuhnya.
2. Arsenal menegaskan pendapat pribadi Ozil tak berhubungan dengan klub
Arsenal buru-buru mengeluarkan pernyataan resmi di Weibo, sebuah media sosial populer di Tiongkok, untuk menjauhkan klub dari pandangan pribadi Ozil. Ini mengingat Tiongkok adalah salah satu pasar potensial bagi klub asal London, Inggris, tersebut.
"Mengenai komentar-komentar yang dibuat oleh Mesut Ozil di media sosial, Arsenal perlu membuat pernyataan yang jelas. Konten yang diunggah adalah pendapat pribadi Ozil. Sebagai sebuah klub sepak bola, Arsenal selalu mematuhi prinsip untuk tak melibatkan diri dalam politik," tulis pernyataan itu.
3. Bos Asosiasi Pesepak Bola Profesional membela Ozil
Ketua Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), Gordon Taylor, mengaku mendukung sikap Ozil tersebut. Dalam wawancara dengan The Daily Telegraph, ia menilai Arsenal semestinya berada di belakang Ozil yang telah menggunakan posisinya sebagai figur publik untuk menyoroti apa yang terjadi di Xinjiang.
Menurutnya, Ozil punya hak kebebasan berbicara dan telah memanfaatkannya untuk tujuan yang baik. "Kami adalah orang-orang yang sangat percaya kepada kesetaraan," kata Taylor. "Mengapa pemain tidak boleh menggunakan profil mereka dalam situasi-situasi seperti ini?"
4. Fans Arsenal dan Ozil di Tiongkok mengungkapkan amarah mereka
Dikutip The Guardian, salah satu penggemar Ozil di Tiongkok mencemoohnya di Instagram sebagai "semut kotor" dan membantah semua tudingan itu. "Apakah kamu tahu bagaimana fans Arsenal di Tiongkok menghabiskan dua hari terakhir ini?" tulisnya.
"Mereka berusaha keras mengerti bagaimana klub dan idola yang dulu mereka cintai berubah menjadi penyebar rumor. Tentu saja, jika kamu berniat menyerang Tiongkok, kamu sama tidak signifikannya di hati kami seperti semut kotor."
Netizen lain menulis, "Sebagai seorang penggemar sepak bola Tiongkok, saya sangat kecewa. Kenapa kamu tidak fokus bermain sepak bola saja? Sebagai seorang figur publik, kamu seharusnya tahu apa yang kamu katakan, apa yang kamu lakukan dan sadar konsekuensi-konsekuensinya."
Sedangkan dari penelusuran IDN Times di Weibo, sentimen yang sama pun muncul. Seorang netizen mengingatkan Ozil bahwa setelah tak merumput di Inggris, dia bisa saja berakhir di Liga Super Tiongkok dan insiden ini bisa berdampak buruk baginya.
"Ozil tak seharusnya membuat Tiongkok marah karena di sini ada satu dari sedikit liga di mana dia masih bisa bermain," tulis netizen itu. Yang lainnya menilai Ozil "bodoh dan bersikap buruk" dengan mengeluarkan komentar tersebut.
Bahkan, menurut laporan The Athletic, nama Ozil dihapus dari hasil mesin pencarian Tiongkok. Perkumpulan fans resmi Ozil di sana, M10, juga telah ditutup dan akun Weibo pemain berdarah Turki itu juga sudah tiada.
5. Penggemar sepak bola Inggris berpendapat Ozil sudah melakukan hal yang benar
Beberapa penggemar sepak bola meramaikan jagad Twitter dengan perdebatan mengapa Arsenal menunjukkan standar berbeda kepada Ozil dan rekan satu timnya, Hector Bellerin. Pemain belakang asal Spanyol itu sempat menunjukkan rasa tidak sukanya kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat Pemilu pada Kamis (12/12).
"Anak-anak muda di seluruh dunia punya kesempatan untuk mengubah masa depan. Hari ini adalah kesempatan bagi semua warga Inggris untuk memengaruhi masa depan kalian dan mereka yang tinggal di sini. #PersetanBoris #AyoCoblos," cuitnya di Twitter.
Akan tetapi, Arsenal tidak lantas mengeluarkan pernyataan resmi untuk mengesankan bahwa apa yang diunggah pemain di media sosial tak ada kaitannya dengan klub. Fans pun mengaku kecewa dengan ini.
"Pujian untuk Mesut karena telah membela mereka yang disiksa. Sungguh tercela bahwa klub mengedepankan uang mereka dibandingkan moral untuk kasus ini. Siapa pun yang memutuskan mengambil sikap ini harusnya menggantung kepala mereka dalam rasa malu," cuit seorang netizen. [itc]