RIDHMEDIA - Cendekiawan, Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii, mengingatkan Mendikbud hati-hati soal penghapusan Ujian Nasional (UN). Ia menilai, UN tidak segampang itu saja dihapuskan.
Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu merasa, keputusan menghapus UN harus ditinjau dari segala perspektif. Sebab, Buya Syafii berpendapat, posisi UN sangat penting untuk menjaga mutu.
Untuk itu, ia meminta Mendikbud, Nadiem Makarim, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan menghapuskan UN. Harus dikaji ulang secara mendalam dan melibatkan pakar-pakar yang benar-benar mengerti. "Jangan serampangan, ini bukan gojek, pendidikan ini," kata Buya Syafii usai menghadiri pengukuhan Haedar Nashir sebagai Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Sportorium UMY, Kamis (12/12).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla merasa, sistem pendidikan jangan sampai menghasilkan generasi muda yang lemah. Ia menilai, mereka harus didorong gemar balajar. "Dan itu pentinglah, nanti kita bicarakan," ujar Kalla.
Sayangnya, Kalla belum mau memerinci pandangannya tersebut. Termasuk, ketika dimintakan pendapat nama program baru yang mungkin akan jadi pengganti jika UN benar-benar dihapuskan. "Nantilah-nantilah," kata Kalla. [rol]
Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu merasa, keputusan menghapus UN harus ditinjau dari segala perspektif. Sebab, Buya Syafii berpendapat, posisi UN sangat penting untuk menjaga mutu.
Untuk itu, ia meminta Mendikbud, Nadiem Makarim, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan menghapuskan UN. Harus dikaji ulang secara mendalam dan melibatkan pakar-pakar yang benar-benar mengerti. "Jangan serampangan, ini bukan gojek, pendidikan ini," kata Buya Syafii usai menghadiri pengukuhan Haedar Nashir sebagai Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Sportorium UMY, Kamis (12/12).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla merasa, sistem pendidikan jangan sampai menghasilkan generasi muda yang lemah. Ia menilai, mereka harus didorong gemar balajar. "Dan itu pentinglah, nanti kita bicarakan," ujar Kalla.
Sayangnya, Kalla belum mau memerinci pandangannya tersebut. Termasuk, ketika dimintakan pendapat nama program baru yang mungkin akan jadi pengganti jika UN benar-benar dihapuskan. "Nantilah-nantilah," kata Kalla. [rol]