Dewi Tanjung: Penyerang Novel Baswedan Masih Punya Hati Nurani

Ridhmedia
30/12/19, 17:28 WIB
Ridhmedia - Politisi PDIP Dewi Tanjung angkat bicara perihal tertangkapnya dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (30/12/2019), Dewi Tanjung sebelumnya sempat menjadi sorotan lantaran menyebut kasus penyerangan Novel Baswedan hanya rekayasa.

Dewi Tanjung bahkan sempat melaporkan Novel Baswedan atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks di media elektronik.

Namun kini anggapan Dewi Tanjung justru tak terbukti lantaran dua pelaku penyerangan telah berhasil diamankan.

Dengan ditangkapnya pelaku penyerangan Novel Baswedan ini seakan menjawab jika tudingan Dewi Tanjung itu salah.

Hingga muncul tagar #TangkapDewiTanjung dan menjadi trending di Twitter dan lebih dari 6400 cuitan.

Seperti yang diketahui, dua pelaku penyerangan Novel Baswedan kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Kedua pelaku berinisial RB dan RM diamankan pada Kamis 27 Desember 2019 lalu.

Dewi Tanjung pun kembali memberikan tanggapan terkait ditangkapnya kedua pelaku tersebut.

Dewi Tanjung juga menyebut kalau pelaku penyiram air keras terhadap Novel Baswedan masih punya nurani.

Politisi PDI-P Dewi Tanjung mendorong Polri untuk menuntaskan kasus penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Iya dong, itu harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Biar masyarakat tidak dibuat bingung," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Dewi, sudah menjadi tugas kepolisian menangkap dan mengungkap kasus penyiraman air keras tersebut.

Dewi berpendapat, pelaku penyiraman air keras kepada Novel masih memiliki hati nurani sehingga kadar air yang disiram tidak membuat kulit penyidik KPK itu melepuh.

"Padahal kalau kita lihat di media, si pelaku seperti dendam berat sama Novel sampai meneriakkan pengkhianatan kepada Novel," katanya.

"Tapi masih punya hati nurani, sehingga masih sempat menakar kadar konsentrat pada air yang dia siramkan. Ini sangat luar biasa sekali," ujar Dewi.

Tak hanya itu, Dewi juga mempertanyakan sikap Novel yang tak percaya terhadap penangkapan dua pelaku penyiraman air keras tersebut.

"Malah menuduh pelaku adalah wayang atau tumbal polisi," ucapnya.

Lebih lanjut, Dewi mengatakan, terkait laporannya terhadap Novel, saat ini masih menunggu diproses oleh kepolisian.

"Laporan saya sampai saat ini masih menunggu proses di kepolisian," pungkasnya. [ljc]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+