RIDHMEDIA - Pengamat Politik, Rocky Gerung menegaskan kalau ideologi Pancasila masih bisa diubah.
Persoalan itu disampaikan Rocky Gerung ketika hadir di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (3/12/2019).
Tak tanggung-tanggung, Rocky Gerung menyatakan hal itu di depan Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD yang tersambung lewat sambungan video call.
Rocky Gerung mengatakan, dia berani berdebat dengan semua pihak terkait pernyataannya soal Pancasila bisa diubah.
"Saya mau duel argumen dengan siapapun hari ini, kalau dikatakan kalau Pancasila engggak boleh menjadi diganti itu, diubah bahkan," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas berkata kalau konstitusi itu bisa diubah.
Meski demikian, ada syarat-syarat yang perlu dipenuhi buat mengubah konstitusi.
"Konstitusi bisa diubah apa enggak? Bisa diubah memang, sebab konstitusi berkata kalau lu mau ubah gue, begini syarat-syarat gue tuh," katanya.
Rocky Gerung mengatakan, konstitusi bisa diubah tercantun pada Undang-undang Dasar Pasal 37.
"Di pasal 37 diucapkan, bila konstitusi mau diubah maka syarat-syaratnya ABCD."
"Harus diusulkan 2/3, perlu hadir 2/3 dan seterusnya menjadi memang konstitusi menyatakan dirinya dia bisa diubah, dia sendiri bilang bisa diubah itu," papar Rocky Gerung.
kalau konstitusi bisa diubah, maka Pancasila otomatis juga bisa diubah.
Pasalnya, Pancasila adalah bagian dari konstitusi.
"Lalu Pancasila bisa diubah enggak, Pancasila ada di dalam konstitusi begitu konstitusi berubah ya Pancasila bisa dirubah."
Kan Pancasila ada di dalam konstitusi, menjadi bisa diubah, bisa," ungkap Rocky Gerung.
"Dengan logika tajam, saya katakan bisa diubah," imbuhnya.
Lantas, pengamat politik ini menyatakan hal yang tidak bisa diubah.
Rocky Gerung menjelaskan, cuma bentuk negara yang benar-benar tidak bisa diubah.
"Yang tidak bisa diubah apa? Hanya bentuk negara yang tidak bisa diubah," ungkap dia.
"Undang-undang Dasar bilang begitu, bentuk negara tidak bisa diubah yang lain dia tidak bilang tidak bisa diubah," tambah Rocky Gerung.
Sehingga, Rocky Gerung berkata selama ini masyarakat telah dibuat kacau.
Negara disebut masih takut jika melihat suatu perubahan.
"Itu jalan pikirannya begitu, kita dibikin panik membicarakan sesuatu yang secara konsepsional kacau."
"Negara ini nervous melihat segala sesuatu tuh," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas mengajak agar semua pihak bisa berpikir akal sehat membahas masalah-masalah negara.
"Nah kita mau balikkan percakapan-percakapan semacam ini dalam kendali akal sehat," ujar dia.
Lihat videonya mulai menit ke-5:08:
Rocky Gerung Ungkap Pancasila Belum Final
Rocky Gerung turut mengomentari soal penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI) yang hingga sekarang belum ada kejelasan.
Rocky Gerung menganggap organisasi masyarakat (ormas) termasuk FPI wajar mempunyai ciri khasnya masing-masing.
"Lalu, kalau dia ormas memang dia mesti berbeda dengan pemerintah," kata Rocky Gerung dilansir dari Indonesia Lawyers Club.
Rocky Gerung lantas mengkritik pemerintah yang disebut menginginkan ormas mempunyai ideologi seperti negara.
"Kalau ormas sama dengan pemerintah namanya Orneg, organisasi negara, eneg tuh jadinya tuh," protes Rocky Gerung.
"Jadi banyak logika yang kacau, disampaikan di publik itu," imbuhnya.
Rocky Gerung kemudian berkata masih banyak orang yang tidak mengerti cara bernegara.
"Karena apa, sebab kita tidak tahu sebetulnya apa dalil pertama bernegara," ungkapnya.
Menurut Rocky Gerung, jika ada orang yang berkata tidak Pancasilais tetapi justru menjadi perdebatan itu adalah sesuatu aneh.
"Kalau saya bilang 'Saya tidak Pancasilais', lalu orang usir saya dari NKRI tuh, 'Saya bilang tidak Pancasilais', bukan anti Pancasila tentu orang mesti tanya 'Kenapa Kamu tidak Pancasilais', sebab bagi saya tidak masuk akal," jelas Rocky Gerung.
Menurutnya, Pancasila dijadikan ideologi sebuah negara adalah hal yang aneh.
Pasalnya, Rocky Gerung menganggap kalau ideologi cuma dapat dimiliki oleh manusia.
"Pancasila dijadikan ideologi negara tuh, negara itu barang abstrak, benda mati pula."
"Yang berideologi tuh orang, individu, yang punya keyakinan hidup," ungkapnya.
Namun, Rocky Gerung menegaskan kalau apa yang diungkapkannya itu tanpa kepentingan politik di baliknya.
"Jadi negara yang berideologi itu dua kali ngaco, saya terangkan ini secara pikiran bukan dalam rangka politik," katanya.
Lalu, ia memprotes pernyataan-pernyataan soal Pancasila adalah hal yang Telah tidak bisa diganggu gugat.
Rocky Gerung merasa, sifat mutlak cuma terjadi di akhirat.
"Jadi kalau dikatakan tadi kalau ideologi Pancasila itu Telah final, di mana finalnya?."
"Kalau Telah final, artinya potensial pikiran manusia itu berhenti di akhirat, juga di akhirat itu namanya final itu," ungkap pengamat politik asal Manado ini.
Dia berpendapat kalau pikiran atau ideologi manusia itu selalu berubah-ubah.
Seperti orientasi seksual hingga pendapatnya mengenai Pimpinan FPI, Habib Rizieq.
"Selama kita hidup, kita selalu berubah pikiran per detik."
"Orientasi seksual saya berubah setiap detik, imaji saya tentang Jokowi berubah setiap dua detik, pengetahuan saya tentang Habib Rizieq itu berubah setiap tiga detik itu, apa yang final," papar Rocky Gerung. (*)