RIDHMEDIA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa sebagian besar anggaran pendidikan dialokasikan untuk gaji guru. Nilainya mencapai ratusan triliun.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bahkan kaget jika masih ada yang berani korupsi anggaran pendidikan khususnya pada alokasi bantuan operasional sekolah (BOS).
Parahnya lagi anggaran tersebut tersebar di 34 provinsi. Lalu berapa besar anggaran pendidikan yang habis untuk gaji guru?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Dian Sastro sebagai pelaku industri kreatif siang ini berkumpul untuk membahas pentingnya pendidikan di Indonesia.
Acara kumpul bareng ini dalam rangka Konferensi Pendidikan Indonesia di Ruang Barengan Gedung A Kemendikbud, Jakarta Selatan.
"Semuanya kumpul di sini, dari pemerintah dan komunitas dalam acara konferensi pendidikan Indonesia," kata Najeela Shihab selaku moderator acara konferensi pendidikan Indonesia, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Tidak menunggu lama, Najeela pun langsung melontarkan beberapa pertanyaan kepada Sri Mulyani, Nadiem Makarim, dan Dian Sastro. Najeela mempertanyakan mengenai apa yang bisa dikolaborasikan masalah pendidikan antara pemerintah dengan komunitas.
Menurut Nadiem, pendidikan Indonesia akan maju jika semua pihak berkolaborasi.
Sementara Sri Mulyani mengatakan, pendidikan di era teknologi canggih tidak bisa membatasi pendidikan hanya di ruang kelas saja.
"Semua dunia sudah adjust long learn, tidak selalu konteks sekolah guru dan murid dalam satu ruangan," kata Sri Mulyani.
Namun demikian, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa peran orang tua sampai saat ini masih penting dalam menentukan arah pendidikan anak-anaknya.
Dana BOS Dikorupsi
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kaget jika dana bantuan operasional sekolah atau BOS masih dikorupsi. Padahal, menurutnya penyaluran dana tersebut sudah sangat ketat dan tepat sasaran.
"Tadinya saya pikir nggak ada korupsi. Tapi tetap ada korupsi," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, setiap tahun anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20% atau setara Rp 507 triliun dari total belanja APBN. Dari total itu, sekitar Rp 200 triliun habis untuk gaji guru.
Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) juga termasuk yang diberikan pemerintah pusat ke 450 kabupaten/kota di 34 provinsi. Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kaget jika masih ada yang korupsi dana BOS.
"By name by address, sampai di-address diminta sama yang di atas. 'kamu kan udah terima, minta dong setorannya' itu yang terjadi begitu (korupsi)," ungkapnya.
Rp 200 T untuk Gaji Guru
Sri Mulyani bahwa alokasi belanja pegawai sektor pendidikan cukup besar. Dari total anggaran pendidikan Rp 507 triliun, sekitar Rp 200 triliun digunakan untuk gaji guru.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di acara konferensi pendidikan Indonesia bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Ruang Barengan Gedung A Kemendikbud, Jakarta Selatan.
"Rp 507 triliun anggaran pendidikan kita, Rp 200 triliun untuk gaji guru itu disalurkan kepada daerah dari transfer DAU dalam bentuk gaji guru, tunjangan profesi guru, sertifikasi guru," kata Sri Mulyani.
Anggaran pendidikan yang mencapai Rp 507 triliun setara dengan 20% dari total belanja negara dalam APBN tahun 2020. Anggaran tersebut lebih besar dari infrastruktur dan kesehatan.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran sebesar Rp 200 triliun ini juga sudah termasuk bantuan operasional sekolah (BOS) yang disalurkan ke 34 provinsi.[dtk]
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bahkan kaget jika masih ada yang berani korupsi anggaran pendidikan khususnya pada alokasi bantuan operasional sekolah (BOS).
Parahnya lagi anggaran tersebut tersebar di 34 provinsi. Lalu berapa besar anggaran pendidikan yang habis untuk gaji guru?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Dian Sastro sebagai pelaku industri kreatif siang ini berkumpul untuk membahas pentingnya pendidikan di Indonesia.
Acara kumpul bareng ini dalam rangka Konferensi Pendidikan Indonesia di Ruang Barengan Gedung A Kemendikbud, Jakarta Selatan.
"Semuanya kumpul di sini, dari pemerintah dan komunitas dalam acara konferensi pendidikan Indonesia," kata Najeela Shihab selaku moderator acara konferensi pendidikan Indonesia, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Tidak menunggu lama, Najeela pun langsung melontarkan beberapa pertanyaan kepada Sri Mulyani, Nadiem Makarim, dan Dian Sastro. Najeela mempertanyakan mengenai apa yang bisa dikolaborasikan masalah pendidikan antara pemerintah dengan komunitas.
Menurut Nadiem, pendidikan Indonesia akan maju jika semua pihak berkolaborasi.
Sementara Sri Mulyani mengatakan, pendidikan di era teknologi canggih tidak bisa membatasi pendidikan hanya di ruang kelas saja.
"Semua dunia sudah adjust long learn, tidak selalu konteks sekolah guru dan murid dalam satu ruangan," kata Sri Mulyani.
Namun demikian, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa peran orang tua sampai saat ini masih penting dalam menentukan arah pendidikan anak-anaknya.
Dana BOS Dikorupsi
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kaget jika dana bantuan operasional sekolah atau BOS masih dikorupsi. Padahal, menurutnya penyaluran dana tersebut sudah sangat ketat dan tepat sasaran.
"Tadinya saya pikir nggak ada korupsi. Tapi tetap ada korupsi," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, setiap tahun anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20% atau setara Rp 507 triliun dari total belanja APBN. Dari total itu, sekitar Rp 200 triliun habis untuk gaji guru.
Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) juga termasuk yang diberikan pemerintah pusat ke 450 kabupaten/kota di 34 provinsi. Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kaget jika masih ada yang korupsi dana BOS.
"By name by address, sampai di-address diminta sama yang di atas. 'kamu kan udah terima, minta dong setorannya' itu yang terjadi begitu (korupsi)," ungkapnya.
Rp 200 T untuk Gaji Guru
Sri Mulyani bahwa alokasi belanja pegawai sektor pendidikan cukup besar. Dari total anggaran pendidikan Rp 507 triliun, sekitar Rp 200 triliun digunakan untuk gaji guru.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di acara konferensi pendidikan Indonesia bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Ruang Barengan Gedung A Kemendikbud, Jakarta Selatan.
"Rp 507 triliun anggaran pendidikan kita, Rp 200 triliun untuk gaji guru itu disalurkan kepada daerah dari transfer DAU dalam bentuk gaji guru, tunjangan profesi guru, sertifikasi guru," kata Sri Mulyani.
Anggaran pendidikan yang mencapai Rp 507 triliun setara dengan 20% dari total belanja negara dalam APBN tahun 2020. Anggaran tersebut lebih besar dari infrastruktur dan kesehatan.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran sebesar Rp 200 triliun ini juga sudah termasuk bantuan operasional sekolah (BOS) yang disalurkan ke 34 provinsi.[dtk]