RIDHMEDIA - Dai kondang asal Pekanbaru, Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Pendiri Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar disebut bakal hadir untuk berceramah pada Reuni 212 di Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Dilansir dari Indonesiainside.id, Minggu (1/2/2019), selain itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga diharapkan bisa mengisi tausiah pada acara spektakuler tahunan umat Islam tersebut. Acara ini spektakuler karena pertama kalinya, pada Aksi 212, dihadiri berjubel-jubel manusia dan berlangsung aman, tertib, bersih, dan bermartabat.
Ketua panitia Reuni Akbar 212 dan Maulid Agung, Ustaz Awiet Masyhuri menjelaskan, acara Reuni 212 akan dimulai dengan rangkaian salat tahajud berjamaah. Puncaknya, acara ini akan diisi ceramah agama dan doa penutup oleh para alim ulama.
“Meski belum final, ada empat nama yang sudah dijadwalkan panitia, yaitu Ustaz Abdul Somad, Aa Gym, Ustaz Adi Hidayat, dan Habib Ahmad Al Habsy,” kata Ustaz Awiet.
Sementara, untuk shalat tahajud akan diimami oleh tamu dari Palestina, yaitu Ustaz Akbar Ar Rafaty. Sedangkan shalat Subuh, dipimpin oleh Imam tetap acara 212 sejak tahun 2016, yaitu KH Nasir Zein.
“Sedangkan pengisi maulid Insya Allah Habib Abdulloh Al Atas bin Ali,” ujarnya.
Sementara, dari Ormas Nahdlatul Ulama (NU) akan hadir perwakilan PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Assirun dan KH Munahar Muchtar. Adapun peserta dari luar negeri yang sudah konfirmasi, yaitu dari Saudi Arabia dan Malaysia.
“Insya Allah hadir juga keluarga besar pendiri NU Gus Aam, Gus Irfan Yusuf dan lain sebagainya,” tuturnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika Reuni Akbar 212 dilaksanakan hingga pukul 11.00 WIB dan menjelang shalat Dzuhur, tahun ini diselenggarakan sampai pukul 08.30 WIB. Ini dikarenakan Reuni 212 tetap dilaksanakan pada tanggal 2 Desember dan bertepatan dengan hari Senin.
“Alasannya karena hari kerja. Jadi kita ingin yang kerja tidak terganggu,” kata Ustaz Awiet.
Awiet menuturkan, ketentuan ini merupakan kesepakatan antara panitia dengan beberapa unsur, seperti Polri, Pemprov DKI Jakarta dan manajemen kawasan Monas. “Jadi tidak ada tekanan, kita dari panitia juga menginginkan (jam) 08.30 karena Senin kan hari kerja,” ujar dia.
Guna mengantisipasi molornya waktu acara, pihak panitia terus melakukan koordinasi dan teknis lapangan (teklap) dengan pihak kepolisian. Paling lambat, kata Ustaz Awiet acara selesai pada pukul 09.00 WIB.
“Peserta yang dari luar daerah, setelah selesai silakan kembali ke daerah masing-masing. Kita menghormati (yang kerja) dan itu kita fikirkan matang-matang,” tuturnya.[ljc]
Dilansir dari Indonesiainside.id, Minggu (1/2/2019), selain itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga diharapkan bisa mengisi tausiah pada acara spektakuler tahunan umat Islam tersebut. Acara ini spektakuler karena pertama kalinya, pada Aksi 212, dihadiri berjubel-jubel manusia dan berlangsung aman, tertib, bersih, dan bermartabat.
Ketua panitia Reuni Akbar 212 dan Maulid Agung, Ustaz Awiet Masyhuri menjelaskan, acara Reuni 212 akan dimulai dengan rangkaian salat tahajud berjamaah. Puncaknya, acara ini akan diisi ceramah agama dan doa penutup oleh para alim ulama.
“Meski belum final, ada empat nama yang sudah dijadwalkan panitia, yaitu Ustaz Abdul Somad, Aa Gym, Ustaz Adi Hidayat, dan Habib Ahmad Al Habsy,” kata Ustaz Awiet.
Sementara, untuk shalat tahajud akan diimami oleh tamu dari Palestina, yaitu Ustaz Akbar Ar Rafaty. Sedangkan shalat Subuh, dipimpin oleh Imam tetap acara 212 sejak tahun 2016, yaitu KH Nasir Zein.
“Sedangkan pengisi maulid Insya Allah Habib Abdulloh Al Atas bin Ali,” ujarnya.
Sementara, dari Ormas Nahdlatul Ulama (NU) akan hadir perwakilan PWNU DKI Jakarta KH Ahmad Assirun dan KH Munahar Muchtar. Adapun peserta dari luar negeri yang sudah konfirmasi, yaitu dari Saudi Arabia dan Malaysia.
“Insya Allah hadir juga keluarga besar pendiri NU Gus Aam, Gus Irfan Yusuf dan lain sebagainya,” tuturnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika Reuni Akbar 212 dilaksanakan hingga pukul 11.00 WIB dan menjelang shalat Dzuhur, tahun ini diselenggarakan sampai pukul 08.30 WIB. Ini dikarenakan Reuni 212 tetap dilaksanakan pada tanggal 2 Desember dan bertepatan dengan hari Senin.
“Alasannya karena hari kerja. Jadi kita ingin yang kerja tidak terganggu,” kata Ustaz Awiet.
Awiet menuturkan, ketentuan ini merupakan kesepakatan antara panitia dengan beberapa unsur, seperti Polri, Pemprov DKI Jakarta dan manajemen kawasan Monas. “Jadi tidak ada tekanan, kita dari panitia juga menginginkan (jam) 08.30 karena Senin kan hari kerja,” ujar dia.
Guna mengantisipasi molornya waktu acara, pihak panitia terus melakukan koordinasi dan teknis lapangan (teklap) dengan pihak kepolisian. Paling lambat, kata Ustaz Awiet acara selesai pada pukul 09.00 WIB.
“Peserta yang dari luar daerah, setelah selesai silakan kembali ke daerah masing-masing. Kita menghormati (yang kerja) dan itu kita fikirkan matang-matang,” tuturnya.[ljc]