RIDHMEDIA - Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi mendapat serbuan dari negara-negara dunia yang menyerukan agar Myanmar menghentikan upaya genosida terhadap minoritas muslim Rohingya di Rakhine State.
"Katakan pada Myanmar untuk menghentikan pembunuhan tidak masuk akal ini, hentikan tindakan kebiadaban yang terus mengejutkan nurani kita, hentikan genosida rakyatnya sendiri," ujar Menteri Kehakiman Gambia, Abubacarr Tambadou kepada hakim di Pengadilan Internasional (ICJ), Den Haag, Belanda, Selasa (10/12).
Sementara Ketua Partai Liga Nasional untuk Demokrasi itu menerima hantaman pernyataan, sekitar 50 orang pro-Rohingya sudah berkumpul di luar gedung ICJ dengan membawa tulisan, “katakan ya kepada Rohingya, keadilan yang ditunda adalah keadilan yang ditolak, dan hentikan serangan militer rohingya."
Dilansir dari Channel News Asia, Suu Kyi sendiri mengaku akan membela negaranya perihal kasus genosida dengan tuduhan pelanggaran Konvesi Genosida 1948 yang dilaporkan oleh Gambia ke ICJ pada 11 November lalu.
"Genosida lain sedang berlangsung tepat di depan mata kita, tetapi kita tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya," tambah Tambadou.
Kasus kekerasan berdarah kepada rohingya sendiri dilakukan oleh militer Myanmar pada 2017. Pada saat itu, penyelidik PBB menggambarkan tindakan militer Myanmar terebut sebagai genosida.
Alhasil, akibat kekerasan tersebut hamppir satu juta Rohingya mengungsi ke negara-negara tetangganya. Yang paling banyak adalah Bangladesh.
Saat ini, dunia internasional, termasuk Indonesia, tengah berjuang untuk memulangkan kembali Rohingya ke tempat asalnya dengan jaminan keamanan. []