Erdogan: Negara-negara Dunia Lebih Sigap Urusi Ladang Minyak Suriah daripada Pengungsi

Ridhmedia
19/12/19, 04:50 WIB
RIDHMEDIA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (17/12/2019), meminta negara-negara di dunia untuk membantu negaranya memulangkan satu juta pengungsi Suriah di Turki. Dia juga menuduh negara-negara di dunia lebih cepat bergerak untuk melindungi ladang minyak Suriah daripada melindungi anak-anak pengungsi.

Erdogan, yang negaranya menampung sebanyak 3,7 juta pengungsi Suriah –yang berarti jumlah terbesar pengungsi di dunia—, mengatakan bahwa sebanyak 600.000 lebih pengungsi Suriah secara sukarela bergabung dengan sekitar 371.000 pengungsi lainnya yang sudah menempati “zona damai” di Suriah utara, bekas wilayah kontrol Kurdi.

“Saya pikir satu juta orang dapat dengan mudah dipulangkan kembali dalam waktu yang sangat singkat,” katanya kepada World Refugee Forum di Jenewa.

Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, Jan Egeland, mempertanyakan rencana Erdogan itu. Ia mengatakan bahwa meskipun Turki telah membuat banyak kemajuan dalam menampung para pengungsi, namun sebuah kesalahan memukimkan pengungsi etnis Arab di wilayah etnis Kurdi.

“Saya berharap ini tidak terjadi dan seharusnya tidak terjadi,” katanya kepada Reuters.

Sementara itu, Turki mengatakan pihaknya akan memulangkan pengungsi etnis Kurdi Suriah, yang berjumlah sekitar 300.000 orang. Mereka akan menjadi yang pertama untuk kembali ke daerah antara kota perbatasan Ras Al-Ain dan Tel Abyad.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi, Filippo Grandi, mengatakan bahwa pemulangan harus dilakukan secara sukarela. Mereka harus diberi dukungan dan diskusi tentang masalah-masalah seperti properti dan masalah hukum lainnya.

“Kami juga mendesak pemerintah Suriah untuk mengizinkan kami berada di daerah-daerah di mana para pengungsi akan kembali sebagai langkah membangun kepercayaan,” kata Grandi dalam konferensi pers.

Turki menghabiskan dana $ 40 miliar lebih untuk menampung para pengungsi. Ankara mengkritik Uni Eropa, yang berjanji menggelontorkan hampir enam miliar euro ($ 6,61 miliar) untuk menyediakan membantu Turki mengatasi pengungsi namun hanya diberikan setengahnya.

Uni Eropa mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menyerahkan sisanya.

Dalam kritik yang jelas terhadap Amerika Serikat, yang bergerak cepat untuk melindungi ladang minyak Suriah setelah penarikan ISIS, Erdogan mengatakan, “Sayangnya, upaya yang dilakukan untuk melindungi ladang minyak belum dimobilisasi untuk keselamatan dan keamanan anak-anak Suriah.”

Turki berulang kali meminta bantuan mitra NATO-nya dalam membiayai rencananya. Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa negaranya dapat memukimkan satu juta pengungsi di daerah antara Ras al-Ain dan Tel Abyad saja.

Pada Selasa, Erdogan mengatakan bahwa mungkin bagi Turki untuk membangun perumahan dan sekolah di wilayah ini, seperti yang telah dilakukan di daerah lain di Suriah utara, setelah mengusir Unit Perlindungan Rakyat Kurdi.

Sumber: kiblat.net
Komentar

Tampilkan

Terkini