RIDHMEDIA - Rencana pemerintah membentuk holding asuransi sebagai solusi menyelamatkan perusahaan asuransi Jiwasraya yang menyatakan gagal bayar polis nasabah hingga Rp 12,4 triliun menuai kritik.
Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menilai solusi tersebut aneh. Sebab ada indikasi pembentukan holding hanya akan menutupi aksi perampokan yang sebenarnya terjadi di perusahaan pelat merah itu.
“Koplak. Mau buat holding untuk menutupi bahwa ada aksi perampokan di Jiwasraya ya?” sindirnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (24/12).
Selain itu, Iwan Sumule merasa sangsi akan ada perusahaan yang mau gabung untuk mengambil perusahaan yang pesakitan. Apalagi kerugian yang dialami Jiwasraya mencapai belasan triliun.
“Mana ada perusahaan yang mau? Kenapa tak pailitkan sekalian dan tangkap para perampok itu. Iya gak sih?” sindirnya. [rml]
Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menilai solusi tersebut aneh. Sebab ada indikasi pembentukan holding hanya akan menutupi aksi perampokan yang sebenarnya terjadi di perusahaan pelat merah itu.
“Koplak. Mau buat holding untuk menutupi bahwa ada aksi perampokan di Jiwasraya ya?” sindirnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (24/12).
Selain itu, Iwan Sumule merasa sangsi akan ada perusahaan yang mau gabung untuk mengambil perusahaan yang pesakitan. Apalagi kerugian yang dialami Jiwasraya mencapai belasan triliun.
“Mana ada perusahaan yang mau? Kenapa tak pailitkan sekalian dan tangkap para perampok itu. Iya gak sih?” sindirnya. [rml]