RIDHMEDIA - Bukan hanya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang berencana maju dalam Pilkada 2020 mendatang.
Tapi juga menantunya, Bobby Nasution yang disebut akan maju di Pilwalkot Medan.
Selain itu, juga ada putri Wapres KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah yang dikabarkan maju di Pilkada Tangerang Selatan.
Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut, ada fenomena tersendiri di balik majunya ketiga nama tersebut.
Akan tetapi, ia menganggap bahwa hal ini menjad langkah mundur demokrasi di Indonesia.
Jika benar mereka maju dalam kontestasi, maka ketiganya makin menguatkan politik dinasti.
Padahal, demokrasi di Indonesia sejak 1998 silam, telah menghasilkan berbagai hal positif.
“Saya kira ini fenomena dimana bukan hanya politik oligarki kembali menguat, tetapi juga menguatnya politik dinasti,” ujarnya kepada JPNN, Rabu (18/12/2019).
Karena itu, Ujang mengaku sedih karena kondisi ini dinilainya telah membajak dan merusak demokrasi dengan menguatkan oligarki dan politik dinasti.
Yang terjadi kemudian adalah, demokrasi nantinya hanya akan diisi oleh orang-orang dan kelompok tertentu.
“Sehingga menutup ruang bagi yang lain untuk menjadi pejabat,” ulas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Boleh saja parpol tempat anak Jokowi-Amin mencari dukungan itu menyatakan bahwa proses dilakukan sesuai aturan dan mekanisme berlaku.
Akan tetapi, masyarakat tentu sudah memiliki penilaian sendiri dan menilai ada koneksi kuat yang cukup mempengaruhi kebijakan.
Kondisi itu, lanjut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini, jelas bertentangan dengan prinsip demokrasi yang diperjuangkan selama ini.
“Sedangkan demokrasi harus membuka ruang bagi semua orang agar bisa berkompetisi dengan sehat dan agar bisa menempati jabatan-jabatan politik secara adil,” pungkasnya.
Untuk diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sudah menyatakan kesiapan maju Pilkada Solo 2020.
Pun demikian dengan manantunya, Bobby Nasution yang akan berkontestasi di Pilwalkot Medan.
Sementara putri KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah dikabarkan siap bertarung di Pilkada Tangerang Selatan. [psid]
Tapi juga menantunya, Bobby Nasution yang disebut akan maju di Pilwalkot Medan.
Selain itu, juga ada putri Wapres KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah yang dikabarkan maju di Pilkada Tangerang Selatan.
Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut, ada fenomena tersendiri di balik majunya ketiga nama tersebut.
Akan tetapi, ia menganggap bahwa hal ini menjad langkah mundur demokrasi di Indonesia.
Jika benar mereka maju dalam kontestasi, maka ketiganya makin menguatkan politik dinasti.
Padahal, demokrasi di Indonesia sejak 1998 silam, telah menghasilkan berbagai hal positif.
“Saya kira ini fenomena dimana bukan hanya politik oligarki kembali menguat, tetapi juga menguatnya politik dinasti,” ujarnya kepada JPNN, Rabu (18/12/2019).
Karena itu, Ujang mengaku sedih karena kondisi ini dinilainya telah membajak dan merusak demokrasi dengan menguatkan oligarki dan politik dinasti.
Yang terjadi kemudian adalah, demokrasi nantinya hanya akan diisi oleh orang-orang dan kelompok tertentu.
“Sehingga menutup ruang bagi yang lain untuk menjadi pejabat,” ulas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Boleh saja parpol tempat anak Jokowi-Amin mencari dukungan itu menyatakan bahwa proses dilakukan sesuai aturan dan mekanisme berlaku.
Akan tetapi, masyarakat tentu sudah memiliki penilaian sendiri dan menilai ada koneksi kuat yang cukup mempengaruhi kebijakan.
Kondisi itu, lanjut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini, jelas bertentangan dengan prinsip demokrasi yang diperjuangkan selama ini.
“Sedangkan demokrasi harus membuka ruang bagi semua orang agar bisa berkompetisi dengan sehat dan agar bisa menempati jabatan-jabatan politik secara adil,” pungkasnya.
Untuk diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sudah menyatakan kesiapan maju Pilkada Solo 2020.
Pun demikian dengan manantunya, Bobby Nasution yang akan berkontestasi di Pilwalkot Medan.
Sementara putri KH Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah dikabarkan siap bertarung di Pilkada Tangerang Selatan. [psid]