RIDHMEDIA - Partai Hanura sejak awal mendukung Presiden Jokowi. Sikap itu adalah pilihan politik ideologis yang tidak mengenal rumus tukar guling atau mengenal pamrih.
Hal itu disampaikan disampaikan oleh Ketua Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) Hanura, Benny Ramdhani saat
ditanya soal Hanura yang tidak mendapat jatah kursi Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres)
Sebetulnya tidak hanya Wantimpres, kenapa Hanura tidak menempatkan kader-kadernya di Menteri Kabinet. Karena sejak awal Hanura menegaskan dukungan kita tidak harus dibayar dengan posisi atau jabatan di pemerintahan," ujarnya saat hubungi Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/12).
Benny menambahkan, OSO pun sebenarnya mendapat tawaran untuk masuk dalam Wantimpres, bahkan bisa saja sang ketua umum mendapat jatah sebagai Ketua Wantimpres.
"Kalau beliau menerima bisa saja Ketua Wantimpres Pak OSO bukan Wiranto, tapi sekali lagi sikap negarawan Pak OSO sebagai bentuk konsistensi atas sikapnya sejak awal bahwa ini kepentingan politik ideologis dia buktikan," terangnya.
Saya tidak sedang mendukung Jokowi untuk kepentingan diri saya. Tidak sedang mendukung Jokowi untuk kepentingan Partai saya, tapi untuk 265 juta rakyat Indonesia," ujarnya Benny menirukan apa yang disampaikan OSO.
Diketahui baru kemarin sembilan penasihat presiden dilantik untuk kerja lima tahun ke depan, mereka diantaranya; Wiranto, Sidarto Danusubroto, Mardiono Bakar, Dato Sri Tahir, Putri Kuswisnuwardani, Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Agung Laksono, Arifin Panigoro dan Soekarwo.(rmol)