RIDHMEDIA - Ketua DPP Gerindra Iwan Sumule melontarkan pernyataan keras mengenai mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang diduga melakukan impor beras secara ugal-ugalan hingga berujung pada pembuangan 20 ribu ton beras senilai Rp 160 miliar dari gudang Bulog.
Lewat tagar #TangkapEnggar Iwan Sumule menyerukan agar KPK berani memeriksa Enggartiasto mengenai impor beras. Namun, dia pesimis gerakan tersebut ditindaklanjuti oleh KPK lantaran Enggar dianggap kebal hukum.
Menyikapi hal tersebut pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengamini Iwan Sumule bahwa ada pelemahan terhadap KPK yang hendak memberantas para pelaku mafia impor.
Begitulah. Enggartiasto mangkir. Muhaimin juga mangkir. Begitulah kondisinya. KPK bukan hanya sudah dilemahkan, tapi sudah dibunuh,” terang Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/12).
Selain itu, revisi undang-undang KPK yang lantang disuarakan akhir-akhir ini sebagai bukti adanya upaya pelemahan lembaga antirasuah tersebut.
“Revisi UU KPK itulah pembunuhan KPK dilakukan. Dan itu bukan rahasia umum. Masyarakat juga sudah cerdas dan sudah tahu,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat sudah acuh terhadap KPK dalam memberantas kasus korupsi di tanah air lantaran dianggap tebang pilih dalam menyelidiki sebuah perkara tindak pidana korupsi.
“Publik sudah tidak percaya. Pimpinan KPK yang baru bekerja saja secara profesional. Jangan bekerja berdasarkan pesanan. Bekerjalah untuk rakyat, bangsa, dan negara,” tandasnya.(rmol)