Ini 8 Bahaya dan Dampak Buruk Telat Makan bagi Kesehatan

Ridhmedia
03/12/19, 08:55 WIB
Telat makan sejatinya tidak akan menimbulkan masalah berarti jika dilakukan sesekali Ini 8 Bahaya dan Dampak Buruk Telat Makan bagi Kesehatan
Pria dengan sakit perut. (Pixabay.com/Darko Djurin)
Telat makan sejatinya tidak akan menimbulkan masalah berarti jika dilakukan sesekali, tetapi ketika telat makan ini telah menjadi sebuah kebiasaan, hal tersebut dapat memberikan efek samping dalam jangka panjang pada tubuh.


RIDHMEDIA - Anda seringkali tidak punya cukup waktu untuk makan? Telat makan telah menjadi fenomena umum yang mewabah di antara kebanyakan para pekerja dan anak sekolahan karena jadwal yang ekstra padat. Eh, di hari libur pun kita cenderung telat makan juga, lho.

Pada hari Minggu, kita biasanya enggan sarapan atau dengan sengaja melewatkan makan malam dengan dalih lelah atau mengantuk. Anda familiar dengan suasana ini?

Telat makan sekali-dua kali mungkin tidak memiliki efek serius meskipun kebiasaan buruk tersebut dapat mengubah metabolisme tubuh Anda. Cara tubuh Anda bereaksi terhadap makanan yang dicerna oleh tubuh bervariasi tergantung pada usia, pola makan, dan kesehatan Anda.

Berikut adalah beberapa dampak buruk telat makan yang dapat memengaruhi tubuh Anda:

1. Peningkatan level gula darah

Bagi siapa saja yang doyan mengulur-ulur waktu makan, khususnya sarapan atau makan siang, akan cenderung makan dalam porsi lebih besar di waktu makan berikutnya.

Ketika Anda telat makan, kadar gula darah Anda akan turun karena karbohidrat dan kalori terbakar dengan cepat dibakar oleh tubuh guna mengubahnya menjadi gula untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Ketika Anda mengisi perut Anda dengan sejumlah besar makanan setelah beberapa waktu dari jam makan Anda biasanya, akan ada lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh Anda. Karena itu, tubuh Anda harus bekerja sangat keras untuk mengubah makanan menjadi gula.

Lonjakan gula darah akan membuat Anda merasa berenergi namun juga mengantuk di saat yang bersamaan.

2. Penurunan level gula darah

Seperti yang telah disebutkan di atas, kadar glukosa dan gula darah yang rendah adalah salah satu efek negatif dari kebiasaan telat makan.

Pada kondisi tersebut, Anda rentan kekurangan energi, sering sakit kepala, mual atau mungkin mengalami hipoglikemia yang dapat menyebabkan disforia, kejang, pingsan, atau bahkan lebih buruknya lagi dapat berujung pada kerusakan fungsi otak atau kematian.

3. Tekanan darah tinggi

Penurunan kadar gula darah akan membuat tubuh melepaskan hormon untuk mengimbangi kadar glukosa yang rendah. Kondisi ini tentunya akan menghasilkan peningkatan tekanan darah yang tidak terduga.

4. Sakit kepala, pusing, dan mual

Tekanan darah tinggi dan hipoglikemia dapat menyebabkan migrain parah dan sakit kepala yang tidak tertahankan. Dampak buruk telat makan lainnya juga bisa menyebabkan mual, keringat dingin, bahkan kehilangan kesadaran (pingsan) dalam beberapa kasus.

5. Kelelahan, depresi, dan penurunan kinerja otak

Jika Anda merasa lapar karena telat makan, Anda mungkin dapat mengalami depresi sementara, disusul dengan gejala kelelahan dan rendahnya energi yang tersisa di dalam tubuh.


Seperti yang kita ketahui bersama, tubuh Anda memerlukan bahan bakar supaya berfungsi dengan baik. Tubuh Anda ibarat mobil yang membutuhkan besin untuk beroperasi, tetapi jika Anda melewatkan SPBU terdekat, mobil Anda pasti akan kehabisan bensin.

Pun demikian dengan Anda, jika tubuh Anda kehabisan bahan bakar, maka tubuh dan Anda tidak akan berfungsi dengan baik.

6. Bau mulut

Ketika Anda telat makan, reaksi kimiawi bernama “ketoasidosis” mulai terjadi. Saat mengalami reaksi ini, tubuh Anda akan memecah bahan kimia yang terlibat di dalam proses tersebut dan bau yang tidak sedap pun mulai muncul.


Perut yang kosong mengurangi produksi air liur di mulut. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, air liur membantu membuang bakteri mulut. Jika produksi air liur berkurang, maka bakteri akan berlipat ganda dan akan menyebabkan bau mulut!

7. Perut mulas

Makan makanan berlemak dan berminyak dalam jumlah besar dapat memicu perut mulas dan melilit. Jika Anda dengan sengaja menunda sarapan dan makan siang, Anda tentunya akrab dengan kedua hal tersebut.

Karena Anda sangat lapar sepanjang hari, Anda tentunya akan menyantap habis semua makanan yang tersaji di hadapan Anda, bukan?

Mencerna makanan dalam jumlah besar dan dalam waktu relatif singkat dapat meregangkan organ pencernaan Anda, lho. Peregangan ini akan memberi tekanan pada cincin otot lambung dan mengakibatkan cairan lambung naik ke tenggorokan. Inilah mengapa Anda merasa mulas jika telat makan.

8. Memperburuk suasana hati (mood jelek)

Glukosa, yang sebagian besarnya diperoleh dari makanan, adalah sumber energi utama bagi otak Anda. Jika Anda telat makan, secara otomatis otak Anda akan menerima lebih sedikit glukosa. Akibatnya, Anda mudah merasa lelah, murung, lamban, dan mudah tersinggung.

Telat makan bukan cuma memengaruhi suasana hati Anda, namun juga menimbulkan efek samping pada kemampuan Anda untuk berkonsentrasi, lho! Kalau sudah begitu, Anda akan mengalami penurunan kinerja baik di sekolah atau pun di tempat kerja.



Kesimpulannya, telah terbukti secara klinis bahwa mengonsumsi cukup kalori dan menyebarkannya ke seluruh tubuh Anda di pagi hari sebelum Anda beraktivitas rupanya memiliki dampak positif yang lebih baik bagi tubuh Anda ketimbang menunda-nunda waktu makan hingga nanti.

Di samping itu, mendapatkan asupan kalori tepat pada waktunya akan mencegah hilangnya energi dan menjaga supaya kondisi mental Anda tetap stabil sepanjang hari. Pastikan untuk tidak melewatkan satupun waktu makan Anda, ya, bahkan jika itu sekadar kudapan ringan yang biasanya Anda cemil.

Anda harus makan sesuai dengan banyaknya energi yang sudah dikeluarkan untuk membuat Anda kenyang, melancarkan metabolisme tubuh, dan menjadikan Anda senantiasa berenergi sepanjang hari!
Komentar

Tampilkan

Terkini