RIDHMEDIA - Skandal keuangan yang terjadi di PT. Asuransi Jiwasraya tiba-tiba melebar hingga ke persoalan politik. Presiden Joko Widodo seolah-olah melempar bola panas ke pihak lain atas terjadinya kasus pelik ini.
Pihak yang disalahkan adalah Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Ketua Umum Partai Demokrat.
Dengan gaya politiknya yang santun, SBY pun menyatakan siap disalahkan, jika memang tidak ada yang mau bertanggung jawab terkait persoalan Jiwasraya.
Pernyataan SBY itu merupakan tanggapan dari pernyataan Jokowi, yang berucap bahwa kasus Jiwasraya sudah menjadi masalah sejak 10 tahun yang lalu.
Hal ini pun menuai kontra pendapat berbagai pihak, termasuk salah satunya dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli mengatakan, tidak sepatutnya Presiden Jokowi melakukan hal tersebut.
"Saya kira tidak perlu menyalah-nyalahkan yang masa lalu ya. Apalagi itu dalam sebuah periode yang belum tentu seperti itu," ujar Fadli saat ditemui di Restoran Raden Bahari, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Jumat (27/12).
Mantan Wakil Ketua DPR ini pun curiga, ada oknum-oknum tertentu di lingkaran penguasa yang membisiki Presiden.
Alangkah baiknya, menurut Fadli, Presiden fokus untuk menyelesaikan skandal Jiwasraya ini yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 13,7 triliun.
"Mungkin Pak Jokowi mendapatkan masukan yang kurang tepat atau salah dari anak buahnya, jadi bisa menyesatkan. Lebih bagus fokus (selesaikan kasus Jiwasraya)," tambah Fadli. [rmo]
Pihak yang disalahkan adalah Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Ketua Umum Partai Demokrat.
Dengan gaya politiknya yang santun, SBY pun menyatakan siap disalahkan, jika memang tidak ada yang mau bertanggung jawab terkait persoalan Jiwasraya.
Pernyataan SBY itu merupakan tanggapan dari pernyataan Jokowi, yang berucap bahwa kasus Jiwasraya sudah menjadi masalah sejak 10 tahun yang lalu.
Hal ini pun menuai kontra pendapat berbagai pihak, termasuk salah satunya dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli mengatakan, tidak sepatutnya Presiden Jokowi melakukan hal tersebut.
"Saya kira tidak perlu menyalah-nyalahkan yang masa lalu ya. Apalagi itu dalam sebuah periode yang belum tentu seperti itu," ujar Fadli saat ditemui di Restoran Raden Bahari, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Jumat (27/12).
Mantan Wakil Ketua DPR ini pun curiga, ada oknum-oknum tertentu di lingkaran penguasa yang membisiki Presiden.
Alangkah baiknya, menurut Fadli, Presiden fokus untuk menyelesaikan skandal Jiwasraya ini yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 13,7 triliun.
"Mungkin Pak Jokowi mendapatkan masukan yang kurang tepat atau salah dari anak buahnya, jadi bisa menyesatkan. Lebih bagus fokus (selesaikan kasus Jiwasraya)," tambah Fadli. [rmo]