RIDHMEDIA - Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lewat Kartu Pra Kerja. Program Kartu Pra Kerja ini dicanangkan Jokowi pada periode keduanya dan dimulai pada 2020.
Di hadapan ratusan relawan Projo, Joko Widodo mengatakan, program perbaikan kualitas SDM sebagai persiapan menjadikan Indonesia sebagi negara terkuat ke-4 di dunia tahun 2045. Namun dalam menuju misi tersebut, perlu didukung situasi politik dan ekonomi yang stabil.
"Dari hitung-hitungan lembaga internasional, baik itu lembaga dunia IMF, McKinsey, kita sendiri Bappenas sudah menghitung bahwa Indonesia nanti tahun 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, kalau keadaan seperti ini terus, tidak ada guncangan politik, tidak ada guncangan ekonomi, kita akan jadi negara 4 besar terkuat di dunia. Nanti di situ ada China, India, Amerika dan Indonesia," ucap Jokowi saat buka Kongres II Projo di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).
Meski kini Indonesia masih berada di posisi 16 negara terkuat, tetapi Jokowi optimistis Indonesia bisa meraih target tersebut.
"Sekarang kita masih nomor 16 ya enggak apa-apa, tapi kita naik terus. Kita harus punya mimpi dong, masa negara sebesar kita enggak miliki mimpi besar? Salah kita tidak punya mimpi. Kalau selesaikan permasalahan itu dengan baik dan tidak diganggu urusan remeh temeh yang sebetulnya sering mengganggu kita," kata Jokowi.
Joko Widodo menuturkan kondisi saat ini, di mana banyak lulusan SMP hingga SMK belum mendapatkan pekerjaan. Sehingga, dengan Kartu Pra Kerja, lulusan yang belum bekerja akan diberi pelatihan sehingga mampu bersaing dengan SDM negara lain.
"Kita ini tarung bukan antarkita, tapi dengan negara lain. Kalau mereka skillnya bagus, kita tidak kalah. Kalau mereka keterampilannya bagus, kita tidak kalah. Kalau mereka pendidikannya bagus, kita tidak. Kalah kita ini saja pertarungan yang kita hadapi sekarang ini. Kalau mereka melek teknologi dan kita tidak, kalah kita," ucap Jokowi.
"Saya ketemu rakyat dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, ketemu semuanya. Saya bisa membayangkan kita ini pintar-pintar, hanya kesempatan dan peluang yang tidak diberikan untuk mengeyam pendidikan. Sehingga memiliki keterampilan, memiliki pengetahuan, dan teknologi. Inilah fungsi negara memberikan fasilitas menuju ke sana," lanjutnya.
Menurut Jokowi, tidak ada pernah ada kata telat dalam menyongsong masa depan bangsa. Ia pun yakin ke depannya Indonesia bisa semakin siap bersaing dengan negara lain, dan didukung dengan SDM berkualitas.
"Tidak ada kata terlambat, enggak ada. Kalau skill bagus, pengetahuan bagus, pendidikan kita bagus, gampang sekali kita bersaing dengan negara-negara di sekitar kita," pungkasnya.
[kpr]
Di hadapan ratusan relawan Projo, Joko Widodo mengatakan, program perbaikan kualitas SDM sebagai persiapan menjadikan Indonesia sebagi negara terkuat ke-4 di dunia tahun 2045. Namun dalam menuju misi tersebut, perlu didukung situasi politik dan ekonomi yang stabil.
"Dari hitung-hitungan lembaga internasional, baik itu lembaga dunia IMF, McKinsey, kita sendiri Bappenas sudah menghitung bahwa Indonesia nanti tahun 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, kalau keadaan seperti ini terus, tidak ada guncangan politik, tidak ada guncangan ekonomi, kita akan jadi negara 4 besar terkuat di dunia. Nanti di situ ada China, India, Amerika dan Indonesia," ucap Jokowi saat buka Kongres II Projo di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).
Meski kini Indonesia masih berada di posisi 16 negara terkuat, tetapi Jokowi optimistis Indonesia bisa meraih target tersebut.
"Sekarang kita masih nomor 16 ya enggak apa-apa, tapi kita naik terus. Kita harus punya mimpi dong, masa negara sebesar kita enggak miliki mimpi besar? Salah kita tidak punya mimpi. Kalau selesaikan permasalahan itu dengan baik dan tidak diganggu urusan remeh temeh yang sebetulnya sering mengganggu kita," kata Jokowi.
Joko Widodo menuturkan kondisi saat ini, di mana banyak lulusan SMP hingga SMK belum mendapatkan pekerjaan. Sehingga, dengan Kartu Pra Kerja, lulusan yang belum bekerja akan diberi pelatihan sehingga mampu bersaing dengan SDM negara lain.
"Kita ini tarung bukan antarkita, tapi dengan negara lain. Kalau mereka skillnya bagus, kita tidak kalah. Kalau mereka keterampilannya bagus, kita tidak kalah. Kalau mereka pendidikannya bagus, kita tidak. Kalah kita ini saja pertarungan yang kita hadapi sekarang ini. Kalau mereka melek teknologi dan kita tidak, kalah kita," ucap Jokowi.
"Saya ketemu rakyat dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, ketemu semuanya. Saya bisa membayangkan kita ini pintar-pintar, hanya kesempatan dan peluang yang tidak diberikan untuk mengeyam pendidikan. Sehingga memiliki keterampilan, memiliki pengetahuan, dan teknologi. Inilah fungsi negara memberikan fasilitas menuju ke sana," lanjutnya.
Menurut Jokowi, tidak ada pernah ada kata telat dalam menyongsong masa depan bangsa. Ia pun yakin ke depannya Indonesia bisa semakin siap bersaing dengan negara lain, dan didukung dengan SDM berkualitas.
"Tidak ada kata terlambat, enggak ada. Kalau skill bagus, pengetahuan bagus, pendidikan kita bagus, gampang sekali kita bersaing dengan negara-negara di sekitar kita," pungkasnya.
[kpr]