Kharisma Jokowi Tidak Otomatis Bisa Ditransfer Kepada Gibran Dan Bobby

Ridhmedia
16/12/19, 11:04 WIB
RIDHMEDIA - Dinamika Pilkada serentak 2020 sudah mulai terasa pada akhir 2019. Apalagi melihat, putra dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan M. Bobby Afif Nasution yang masing-masing bakal maju di Kota Solo dan Kota Medan.

Hal ini menjadi perhatian masyarakat luas, lantaran keduanya membawa nama besar Jokowi, panggilan akrab Kepala Negara.

Namun, menurut pengamat politik dari lembaga survei Saiful Mujani Reserch and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas, Gibran dan Bobby memiliki tantangan sendiri untuk memenangkan pilkada.

Sebab, nama besar Jokowi tidak bisa menjadi jaminan bagi mereka untuk dikenal alias populer di masyarakat.

"Faktor keluarga dia jarang menjadi faktor paling besar, bahwa Pak Jokowi didukung pemilih di Solo dan Kota Medan dengan jumlah yang lumayan, tidak otomatis ditransfer ke anaknya atau menantunya," kata Sirojudin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/12).

Sirojudin membeberkan rumus memenangkan pilkada yang biasa dilakukan kontestan.

Katanya, untuk memenangkan pilkada seringkali ditentukan oleh kualitas tokoh sebagai individu, berdasarkan rekam jejak calon dan berdasarkan kualitas program, serta kerja sosialisasi.

Oleh karena itu, Sirojudin memprediksi, kharisma kepemimpinan Jokowi tidak serta merta bisa ditransfer kepada putra dan menantunya. Dengan kata lain, basis dukungan Jokowi yang ada di Solo dan Medan, tidak akan beralih otomatis ke mereka.

"Kharisma Jokowi tidak otomatis bisa diturunkan ke anaknya. dukungan yang diterima Jokowi tidak akan sama dengan dukungan yang akan diterima oleh Gibran begitu juga dengan Bobby di Medan," ujar Sirojudin. [rml]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+