Massa sendiri merupakan perwakilan dari berbagai ormas Islam dan komunitas dakwah, seperti FPI Jabar, Jundullah ANNAS, Al Ghuroba, PPNKRI, BFC, BUB, Jawara Sunda, Barkin, Front Jihad Islam, dan sebagainya.
Aksi dimulai dari depan Kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, melalui orasi di atas mobil bak terbuka yang didesain dengan seperangkat sound system.
Dalam orasinya, perwakilan ormas rata-rata mengecam dan mengutuk tindakan biadab yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis Uighur yang mayoritas muslim di wilayah Xinjiang.
“Tindakan pemerintah China terhadap etnis Uighur adalah perbuatan biadab dan di luar batas kemanusiaan di abad modern ini. Tidak harus menjadi muslim, Anda cukup menjadi manusia untuk menaruh empati, simpati dan solidaritas sesama manusia terhadap mereka,” ungkap salah satu orator.
Menurut mereka, dunia layak mengutuh pemerintah China yang berpaham komunitas atas tindakan represif dan brutal tersebut.
Mereka juga menyebut ideologi komunitas yang anti-agama turut memotivasi pemerintah China dalam memberangus etnis Uighur yang mayoritas muslim yang taat.
Dalam kesempatan tersebut, nampak beberapa anggota DPRD Jabar yang keluar ruangan dan hadir memberikan dukungan di hadapan massa aksi.
Menurutnya, pemerintah Indonesia harus bersikap aktif dalam masalah Uighur ini sebagai wujud dari pengamalan Pancasila, khususnya sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Massa kemudian melanjutkan aksi longmarch dengan menyusuri jalan-jalan protokol Kota Bandung, salah satunya di Jalan Merdeka.
Tepat di depan pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza (BIP), kembali mereka melakukan orasi. Hal ini cukup mendapat perhatian dari pengunjung mall dan para pejalan kaki.
Usai melakukan orasi, massa melanjutkan longmarch menuju pusat kota atau tepatnya di depan Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika.
Sebelum melakukan orasi, di gedung bersejarah ini massa melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah dengan memanfaatkan separuh bahu jalan.
Di lokasi yang strategis ini, di mana banyak gedung-gedung perkantoran pemerintah dan swasta, para perwakilan peserta aksi kembali melakukan orasi.
Salah satu yang memberikan orasi adalah KH Athian Ali selaku Ketua Umum Pusat ANNAS.
Menurutnya, tindakan pemerintah komunis China terhadap muslim Uighur yang telah menyebabkan duka, nestapa dan penderitaan berkepanjangan harus segera diakhiri.
Aksi solidaritas AKAB Jabar dengan melakukan orasi dan longmarch ini berakhir usai shalat Ashar.
Dengan pengawalan sejumlah personil polisi dari Polrestabes Bandung, aksi ini berjalan dengan tertib, aman dan terkendali. [mc]