Mahfud MD: Banyak Partai yang Ikut-ikutan Bangun Pemerintahan

Ridhmedia
15/12/19, 02:14 WIB
RIDHMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, meminta Partai Persatuan Pembangunan membenahi diri. Sebagai partai yang berasaskan agama, Mahfud mengingatkan, ke depan era partai menuju organisasi yang modern dan inklusif.

"Sehingga kalau PPP ke delan menjadi partai Islam modern akan menjadi besar. Karena ini wadah yang ditunggu- tunggu," kata Mahfud saat hadir dalam pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu 14 Desember 2019.

Menuju partai modern, kata Mahfud, harus dilalui berbagai syarat. Di antaranya berdapatasi dengan kalangan milenial dan ikut memerangi korupsi. Stigma negatif itu selama ini disematkan kepada partai politik.

"Pada saat ini partai politik di Indonesia menjadi tertuduh tentang maraknya korupsi dan pelanggaran - pelanggaran hukum," kata Mahfud.

Mahfud juga menekankan, modernisasi partai sebagai tugas PPP yakni mengajak seluruh umat Islam menerima NKRI sebagai produk kesepakatan bangsa.

Selain itu, persepsi banyak orang mengenai lembaga DPR harus diperbaiki. DPR yang sumber rekrutmennya berasal dari partai tidak bisa mengelak jika perpepsi kemudian dituduhkan.

Bahkan, kata Mahfud, pendapat masyarakat yang juga ditemukan bahkan menyatakan lebih baik tidak punya parlemen, jika praktik mencuri uang negara tidak pernah berhenti.

"Maraknya korupsi tumbuh karena banyak partai - partai yang tidak profesional, tapi ikut - ikutan dalam membangun pemerintahan," kata dia.

Namun demikian, Mahfud menegaskan, partai politik tetap dibutuhkan. Ia memberi gambaran, ada sebuah negara yang tak punya partai politik dengan menganut sistem pemerintahan monarki absolut. Menurut dia, sistem itu juga tak baik.

"Tidak ada yang bisa mengontrol. Berbuat apa pun, berbuat salah pun tidak ada yang berani mengatakan," kata dia.[vvn]
Komentar

Tampilkan

Terkini

Peristiwa

+