RIDHMEDIA - Habib Luthfi bin Yahya merupakan satu dari sembilan tokoh yang dilantik menjadi Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres periode 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Pengangkatan dirinya bersama delapan anggota Wantimpres ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 137/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Dalam Keanggotaan Dewan Pertimbangan Presiden.
Siapakah Habib Luthfi, ulama kharismatik asal Pekalongan, Jawa Tengah itu?
Berdasarkan data yang diolah VIVA, Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya lahir pada Senin pagi, 27 Rajab 1367 Hijriah atau 10 November 1947 Masehi. Ia dilahirkan dari ibu seorang syarifah (keturunan Nabi Muhammad SAW) yang bernama sayidah al Karimah as Syarifah Nur.
Ayahnya, Al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib, juga ada pernasabannya hingga Rasulullah Muhammad SAW. Oleh karena itu Luthfi bin Yahya menyandang gelar Habib.
Tak cuma sebagai seorang ulama, ia juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu anggota Syuriyah PBNU.
Ia juga jadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jawa Tengah. Selain itu, juga menjadi Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah (JATMAN).
 |
| Habib Luthfi bin Yahya resmi menjadi anggota Wantimpres periode 2019-2024. |
Dalam hal pendidikan agama, ia mendapatkan pendidikan agama Islam dari ayahanda tercinta, Al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Selain itu, Habib Luthfi juga menimba ilmu ke Pondok Pesantren Kliwet Indramayu, Tegal (Kiai Said) dan Purwokerto (Kiai Muhammad Abdul Malik Bin Muhammad Ilyas Bin Ali).
Tak hanya itu, Habib Luthfi berguru kepada seorang ulama besar asal Lasem Rembang, Kiai Ma’shum. Dari guru-gurunya inilah, ia akhirnya mendapatkan ijazah untuk semua ilmu Islam tradisional termasuk hadist dan tasawuf.
Begitu kuat ketokohannya ini membawa Habib Luthfi masuk ke dalam daftar 50 tokoh Muslim berpengaruh di dunia yang dirilis Pusat Studi Strategi Islam (The Royal Islamic Strategic Studies Centre) di Amman, Yordania.
Habib Luthfi bersama Presiden Joko Widodo, dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saiq Aqil Siradj. Ia juga menjabat sebagai pimpinan spiritual tarekat Ba Alawi di Indonesia.
Tarekat ini adalah para keturunan Nabi Muhammad SAW yang bermigrasi ke Hadramaut, Yaman, pada masa-masa awal sejarah Islam. Habib Luthfi bin Yahya menikah dengan Syarifah Salma binti Hasyim.
Dari pernikahan itu lahir dua orang anak laki-laki dan tiga perempuan, yaitu Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik dan Syarif Husain.[vv]
