RIDHMEDIA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu Menlu China Wang Yi di sela-sela Pertemuan Asia Europe Meeting Foreign Minister Meeting (ASEM FMM) ke-14 di Madrid, Spanyol, Senin (16/12) waktu setempat. Pada akhir pembicaraan, Retno menyinggung soal Muslim Uighur di Xinjiang.
Dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, di akhir pertemuan Retno meminta informasi mengenai perkembangan situasi di Xinjiang. Wang Yi kemudian menegaskan komitmennya bahwa kebebasan beragama umat muslim di Xinjiang dijamin oleh negara.
Selain itu, Menlu mengapresiasi penanganan Pemerintah China atas dukungan pada proses pemulangan 20 WNI yang menjadi korban skema pengantin pesanan sejak September 2019. "Ke depan kerja sama penangan perdagangan mausia perlu ditingkatkan," kata Retno.
"Tahun 2020 yang merupakan perayaan 70 tahun hubungan RI-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi momentum penting bagi penguatan Kemitraaan Strategis Komprehensif RI-RRT," ujar Retno.
Selain itu, Indonesia dan China menegaskan arti penting dari integrasi ekonomi kawasan. Indonesia mengharapkan agar integrasi ekonomi dapat hasilkan kerja sama yang menguntungkan.
China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan total nilai perdagangan Indonesia–China pada tahun 2018 mencapai 72,6 miliar dolar AS. Selain itu, China merupakan investor asing ketiga terbesar, dengan total nilai investasi pada 2018 mencapai angka 2,3 miliar dolar AS.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan ketiga Menlu RI dan Menlu China pada tahun ini. Hal itu menandakan intensitas kerja sama kedua negara yang begitu tinggi. [rol]
Dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, di akhir pertemuan Retno meminta informasi mengenai perkembangan situasi di Xinjiang. Wang Yi kemudian menegaskan komitmennya bahwa kebebasan beragama umat muslim di Xinjiang dijamin oleh negara.
Selain itu, Menlu mengapresiasi penanganan Pemerintah China atas dukungan pada proses pemulangan 20 WNI yang menjadi korban skema pengantin pesanan sejak September 2019. "Ke depan kerja sama penangan perdagangan mausia perlu ditingkatkan," kata Retno.
"Tahun 2020 yang merupakan perayaan 70 tahun hubungan RI-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi momentum penting bagi penguatan Kemitraaan Strategis Komprehensif RI-RRT," ujar Retno.
Selain itu, Indonesia dan China menegaskan arti penting dari integrasi ekonomi kawasan. Indonesia mengharapkan agar integrasi ekonomi dapat hasilkan kerja sama yang menguntungkan.
China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan total nilai perdagangan Indonesia–China pada tahun 2018 mencapai 72,6 miliar dolar AS. Selain itu, China merupakan investor asing ketiga terbesar, dengan total nilai investasi pada 2018 mencapai angka 2,3 miliar dolar AS.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan ketiga Menlu RI dan Menlu China pada tahun ini. Hal itu menandakan intensitas kerja sama kedua negara yang begitu tinggi. [rol]