RIDHMEDIA - Sebanyak 20 ribu ton beras senilai Rp 160 miliar membusuk dan harus dibuang oleh Bulog. Langkah mubazir tersebut diduga akibat dari impor ugal-ugalan yang dilakukan era Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Merespons hal tersebut, anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem Ahmad M. Ali menyesalkan banyak orang menuding Enggar sebagai dalang dan tidak tahu fakta sebenarnya.
"Banyak orang yang tidak paham duduk permasalahannya, dan saya menyesali hal itu," kata Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/12).
Mengenai usulan Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni yang meminta KPK mengusut dugaan kasus impor beras ugal-ugalan Enggar, Ali justru mempertanyakan Bulog yang lepas tangan mengenai hal tersebut.
"Beras dibuang, Enggar minta diusut, logikanya dimana? Terlepas dari kader Nasdem, bahwa itu terjadi sekian tahun lalu, yang melakukan impor siapa? Ini impor untuk dalam negeri. Yang melakukan siapa Bulog atau siapa?" tegas Bendahara Umum DPP Partai Nadem itu. [rml]
Merespons hal tersebut, anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem Ahmad M. Ali menyesalkan banyak orang menuding Enggar sebagai dalang dan tidak tahu fakta sebenarnya.
"Banyak orang yang tidak paham duduk permasalahannya, dan saya menyesali hal itu," kata Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/12).
Mengenai usulan Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni yang meminta KPK mengusut dugaan kasus impor beras ugal-ugalan Enggar, Ali justru mempertanyakan Bulog yang lepas tangan mengenai hal tersebut.
"Beras dibuang, Enggar minta diusut, logikanya dimana? Terlepas dari kader Nasdem, bahwa itu terjadi sekian tahun lalu, yang melakukan impor siapa? Ini impor untuk dalam negeri. Yang melakukan siapa Bulog atau siapa?" tegas Bendahara Umum DPP Partai Nadem itu. [rml]