RIDHMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pembangunan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang terletak di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kelar dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun. Hal itu diperintahkannya langsung kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Mintanya tadi empat tahun, tiga tahun harus rampung semuanya, entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri, saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera," kata Jokowi usai mengunjungi kilang PT TPPI, Sabtu (21/12) siang, seperti dikutip dari laman Setkab, Minggu (22/12/2019).
Terkait kepemilikan saham, Jokowi ingin di bulan Januari sudah ada kejelasan mengenai hal ini, karena ia sudah menunggu lima tahun. Diketahui saat ini 98% saham perusahaan itu milik negara, sisanya 2% masih milik pemilik lama.
Kilang minyak TPPI sendiri merupakan salah satu kilang terbesar di Indonesia. Kilang ini dapat menghasilkan produk aromatik, baik paraxylene, orthoxylene, benzene, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene.
"Ini bisa untuk semuanya," kata Jokowi.
Produksi kilang minyak TPPI itu maksimal bisa menghemat devisa US$ 4,9 miliar atau kurang lebih Rp 56 triliun. Menurut Jokowi, produksi pabrik pengilangan minyak PT TPPI itu merupakan substitusi karena setiap tahun Indonesia impor, padahal harusnya bisa membuat sendiri tapi tidak dilakukan.[dtk]
"Mintanya tadi empat tahun, tiga tahun harus rampung semuanya, entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri, saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera," kata Jokowi usai mengunjungi kilang PT TPPI, Sabtu (21/12) siang, seperti dikutip dari laman Setkab, Minggu (22/12/2019).
Terkait kepemilikan saham, Jokowi ingin di bulan Januari sudah ada kejelasan mengenai hal ini, karena ia sudah menunggu lima tahun. Diketahui saat ini 98% saham perusahaan itu milik negara, sisanya 2% masih milik pemilik lama.
Kilang minyak TPPI sendiri merupakan salah satu kilang terbesar di Indonesia. Kilang ini dapat menghasilkan produk aromatik, baik paraxylene, orthoxylene, benzene, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene.
"Ini bisa untuk semuanya," kata Jokowi.
Produksi kilang minyak TPPI itu maksimal bisa menghemat devisa US$ 4,9 miliar atau kurang lebih Rp 56 triliun. Menurut Jokowi, produksi pabrik pengilangan minyak PT TPPI itu merupakan substitusi karena setiap tahun Indonesia impor, padahal harusnya bisa membuat sendiri tapi tidak dilakukan.[dtk]