RIDHMEDIA - Pernyataan beberapa Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecah belah bangsa dan berbahaya bagi NKRI.
“Ada staf khusus Jokowi yang masih bicara kubu sebelah padahal pilpres sudah selesai. Ada juga staf khusus Jokowi yang menuding tidak ada toleransi dan Islam tertuduh,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Ahad (1/12/2019).
Menurut Rahmat, ada juga staf khusus yang membela membabi buta Agnez Mo. “Staf khusus digaji Rp51 juta tiap bulan dari uang rakyat tetapi kerjanya tidak betul,” ungkapnya.
Kata Rahman, staf khusus presiden memboroskan anggaran negara dan lebih banyak akomodasi politik setelah kemenangan Jokowi.
“Lebih baik staf khusus presiden dibubarkan karena memboroskan anggaran negara,” pungkasnya. [sn]
“Ada staf khusus Jokowi yang masih bicara kubu sebelah padahal pilpres sudah selesai. Ada juga staf khusus Jokowi yang menuding tidak ada toleransi dan Islam tertuduh,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Ahad (1/12/2019).
Menurut Rahmat, ada juga staf khusus yang membela membabi buta Agnez Mo. “Staf khusus digaji Rp51 juta tiap bulan dari uang rakyat tetapi kerjanya tidak betul,” ungkapnya.
Kata Rahman, staf khusus presiden memboroskan anggaran negara dan lebih banyak akomodasi politik setelah kemenangan Jokowi.
“Lebih baik staf khusus presiden dibubarkan karena memboroskan anggaran negara,” pungkasnya. [sn]