RIDHMEDIA - Para peserta Reuni 212 terus berdatangan ke kawasan Monas, Jakarta, Ahad malam (1/12). Sebagian besar massa langsung menuju lokasi pelaksanaan acara di lapangan silang Monas.
Namun, tak sedikit juga yang datang ke Masjid Istiqlal terlebih dulu untuk menunaikan Salat Magrib dan Isya secara berjamaah. Salat Isya, misalnya, dipadati jamaah melebih separuh ruang utama masjid di lantai 2.
Namun, masjid dalam kondisi direnovasi sehingga tidak banyak jamaah yang duduk berlama-lama. Begitu juga di pelataran Istiqlal yang dipadati pedagang. Hanya separuh pelataran yang bisa difungsikan.
Di beberapa sisi jalan, tampak beberapa personel kepolisian berjaga-jaga. Pihak keamanan yang berpakaian preman juga disebar untuk terus memantau situasi. Mereka mayoritas mengenakan baju putih dan celana jin.
Dalam pengamanan kegiatan ini, pihak kepolisian menerapkan pola humanis dan persuasi. Aparat kepolisian diminta aktif membantu peserta yang datang khususnya dari daerah.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat saat memimpin apel 9.023 personel gabungan TNI-Polri di kawasan Monas, Jakarta Pusat, menegaskan tidak boleh ada personel yang membawa senjata.
“Seperti biasa, saya ingatkan tidak ada yang membawa senjata tajam dan senjata api. Semuanya laksanakan dengan simpatik dan humanis,” kata Wahyu.
Wahyu meminta seluruh personel TNI, Polri dan Satpol PP untuk menjaga stamina dalam tugasnya. Ia mengatakan, kegiatan ini kemungkinan dimulai pukul 02.00 dini hari sampai pukul 08.00 pagi.
“Karena itu, perlu jaga stamina, kapan istirahat dan kapan berdiri. Jangan semuanya kelihatan tergeletak, baju jangan digantung di pohon-pohon. Jaga kebersihan,” katanya. [ins]
Namun, tak sedikit juga yang datang ke Masjid Istiqlal terlebih dulu untuk menunaikan Salat Magrib dan Isya secara berjamaah. Salat Isya, misalnya, dipadati jamaah melebih separuh ruang utama masjid di lantai 2.
Namun, masjid dalam kondisi direnovasi sehingga tidak banyak jamaah yang duduk berlama-lama. Begitu juga di pelataran Istiqlal yang dipadati pedagang. Hanya separuh pelataran yang bisa difungsikan.
Di beberapa sisi jalan, tampak beberapa personel kepolisian berjaga-jaga. Pihak keamanan yang berpakaian preman juga disebar untuk terus memantau situasi. Mereka mayoritas mengenakan baju putih dan celana jin.
Dalam pengamanan kegiatan ini, pihak kepolisian menerapkan pola humanis dan persuasi. Aparat kepolisian diminta aktif membantu peserta yang datang khususnya dari daerah.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat saat memimpin apel 9.023 personel gabungan TNI-Polri di kawasan Monas, Jakarta Pusat, menegaskan tidak boleh ada personel yang membawa senjata.
“Seperti biasa, saya ingatkan tidak ada yang membawa senjata tajam dan senjata api. Semuanya laksanakan dengan simpatik dan humanis,” kata Wahyu.
Wahyu meminta seluruh personel TNI, Polri dan Satpol PP untuk menjaga stamina dalam tugasnya. Ia mengatakan, kegiatan ini kemungkinan dimulai pukul 02.00 dini hari sampai pukul 08.00 pagi.
“Karena itu, perlu jaga stamina, kapan istirahat dan kapan berdiri. Jangan semuanya kelihatan tergeletak, baju jangan digantung di pohon-pohon. Jaga kebersihan,” katanya. [ins]