RIDHMEDIA - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto mengatakan pihaknya telah memiliki prioritas utama dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI. Namun, Prabowo enggan menyebutkan apa saja alutsista yang menjadi prioritas tersebut.
Menurut Prabowo hal yang menyangkut pertahan itu bersifat rahasia. Sehingga, Prabowo pun enggan menjawab pertanyaan awak media tatkala ditanyai ihwal pengadaan alutsista yang menjadi prioritas Kemhan.
"Prioritas ya ada, tidak akan saya sampaikan ke kalian. Ini banyak mata dan telinga di sini," kata Prabowo di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Prabowo sendiri mengungkapkan bahwa anggaran pemerintah untuk membeli alutsista TNI masih terbilang kecil jika dibandingkan negara tetangga. Meskipun, anggaran yang diberikan pemerintah kepada Kemhan yakni Rp 131 triliun itu terhitung merupakan yang terbesar dibanding pos kementerian lainnya.
"Jadi anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai satu persen dari GDP (Growth Domestic Product) kita, dari produksi domestik bruto kita. Kita baru sekitar 0,8 persen. Tetangga-tetangga kita ada yang 2 persen, 3 persen," ungkapnya.
Untuk itu, Prabowo pun mengaku kekinian pihaknya tengah memperjuangkan agar anggaran pemerintah untuk belanja alutsista segera ditingkatkan. Hal itu dinilai Prabowo penting demi menjaga kedaulatan negara.
"Ini yang sedang saya perjuangkan supaya kita juga bisa anggaran ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita mengamankan kekayaan, kita supaya tidak dicuri bangsa-bangsa lain," tandasnya.[src]
Menurut Prabowo hal yang menyangkut pertahan itu bersifat rahasia. Sehingga, Prabowo pun enggan menjawab pertanyaan awak media tatkala ditanyai ihwal pengadaan alutsista yang menjadi prioritas Kemhan.
"Prioritas ya ada, tidak akan saya sampaikan ke kalian. Ini banyak mata dan telinga di sini," kata Prabowo di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).
Dalam kesempatan itu, Prabowo sendiri mengungkapkan bahwa anggaran pemerintah untuk membeli alutsista TNI masih terbilang kecil jika dibandingkan negara tetangga. Meskipun, anggaran yang diberikan pemerintah kepada Kemhan yakni Rp 131 triliun itu terhitung merupakan yang terbesar dibanding pos kementerian lainnya.
"Jadi anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai satu persen dari GDP (Growth Domestic Product) kita, dari produksi domestik bruto kita. Kita baru sekitar 0,8 persen. Tetangga-tetangga kita ada yang 2 persen, 3 persen," ungkapnya.
Untuk itu, Prabowo pun mengaku kekinian pihaknya tengah memperjuangkan agar anggaran pemerintah untuk belanja alutsista segera ditingkatkan. Hal itu dinilai Prabowo penting demi menjaga kedaulatan negara.
"Ini yang sedang saya perjuangkan supaya kita juga bisa anggaran ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita mengamankan kekayaan, kita supaya tidak dicuri bangsa-bangsa lain," tandasnya.[src]