RIDHMEDIA - Mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju dengan rencana pemindahan Ibukota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Demikian disampaikan Direktur Riset Roda Tiga Konsultan (RTK), Muhammad Taufiq Arif saat memaparkan rilis survey RTK di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
"Sebanyak 38,3 persen responden tidak setuju. Sedangkan yang setuju 32,5 persen," ujar Taufiq Arif.
Arif menyatakan, dengan gap atau selisih sekitar 5,8 persen itu tercatat hanya 24,3 persen responden yang menyatakan netral.
Ia juga memaparkan soal rencana pelibatan investor asing terkait pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur tersebut. Hasilnya, sebanyak 56,2 persen responden tidak setuju dengan rencana pelibatan investor asing.
"Sedangkan, yang menyatakan setuju hanya 11,4 persen," kata Taufiq Arif.
Survey ini dilakukan 26 November sampai 5 Desember 2019 dan melibatkan 1200 responden dari 34 provinsi di Indonesia.
Survey menggunakan metode stratified systemic random sampling. Untuk menjaga kualitas data, digunakan metode live call dan call back sebanyak 20 persen dengan margin of eror 2,89 persen. (ANGGA ULUNG TRANGGANA/Rmol.id)
Demikian disampaikan Direktur Riset Roda Tiga Konsultan (RTK), Muhammad Taufiq Arif saat memaparkan rilis survey RTK di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
"Sebanyak 38,3 persen responden tidak setuju. Sedangkan yang setuju 32,5 persen," ujar Taufiq Arif.
Arif menyatakan, dengan gap atau selisih sekitar 5,8 persen itu tercatat hanya 24,3 persen responden yang menyatakan netral.
Ia juga memaparkan soal rencana pelibatan investor asing terkait pemindahan Ibukota ke Kalimantan Timur tersebut. Hasilnya, sebanyak 56,2 persen responden tidak setuju dengan rencana pelibatan investor asing.
"Sedangkan, yang menyatakan setuju hanya 11,4 persen," kata Taufiq Arif.
Survey ini dilakukan 26 November sampai 5 Desember 2019 dan melibatkan 1200 responden dari 34 provinsi di Indonesia.
Survey menggunakan metode stratified systemic random sampling. Untuk menjaga kualitas data, digunakan metode live call dan call back sebanyak 20 persen dengan margin of eror 2,89 persen. (ANGGA ULUNG TRANGGANA/Rmol.id)