RIDHMEDIA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid I Taufiequrachman Ruki mengaku tidak kecewa karena gagal menjadi Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Jelas Ruki, dia tidak kecewa lantaran memang tidak mengharapkan diangkat menjadi Dewas KPK oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya tidak pernah berkeinginan dan tidak pernah berharap, karena nanti kalau tidak diangkat juga saya tidak kecewa," ucap Ruki kepada Kantor Berita Politik RMOL usai menghadiri acara Sertijab Pimpinan KPK dan Dewas KPK di Gedung Penunjang, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat malam (20/12).
Bahkan, purnawirawan Polri itu mengaku tidak pernah ditawari oleh siapapun termasuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Dewas KPK.
"Saya enggak pernah ditawari, karena itu saya enggak kecewa. Enggak pernah ditawari, cuma itu yang menjadi rumor di lingkungan media, ya sudah, tapi saya enggak pernah ditawari," jelasnya.
Malah, Ruki mengaku senang jika rekannya Tumpak Hatorangan Panggabean yang juga mantan pimpinan KPK jilid I yang dipilih menjadi Ketua Dewas KPK.
"Tapi jujur, saya senang karena yang diangkat adalah Pak Pangabean," jelas Ruki.
Menurutnya, Tumpak Pangabean merupakan orang yang paham betul persoalan yang ada di KPK. Sehingga dia yakin yang bersangkutan mampu mengatasi persoalan yang ada di lembaga antirasuah.
"Pak Pangabean adalah orang yang tahu banyak tentang KPK ini, dan dia tahu apa yang menjadi masalah dan tahu apa yang harus diperbaiki. Jujur saja, SOP yang dibuat oleh jilid I dulu arsitektur Bapak Pangabean. Jadi menurut saya dia adalah orang yang benar, orang yang the right men and the right place," tutur Ruki.
Sebelumnya beredar luas, mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki yang akan diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pengawas (KPK) periode 2019-2023.
Saat kunjungan kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jokowi mengatakan, ada tiga nama yang akan menduduki kursi Dewas KPK. Mereka adalah, Albertina Ho, Artidjo Alkostar dan Taufiequerachman Ruki.
"Itu tapi belum diputuskan loh ya," kata Kepala Negara, di Balikpapan, Rabu (18/12). [rmol]