Meski begitu beberapa politisi Telah menyebutkan beberapa tokoh yang kelak bakal maju di Pilpres 2024.
Salah satunya yakni pengamat politik Rocky Gerung.
Sebagai pengamat politik yang diketahui kritis, Rocky Gerung menyebutkan tiga nama tokoh bakal maju Pilpres 2024.
Persoalan itu diungkapkan Rocky Gerung lewat acara SpeedTalk, TV One pada Kamis 5 Desember 2019.
Rocky Gerung blak-blakan mengenai kunjungan ke Himalaya hingga membahas pemerintahan di video yang bertajuk "SpeedTalk: Buka-bukaan Rocky Gerung dari Himalaya sampai Pemerintah".
Berawal dari pembawa acara Indy Rahmawati yang bertanya siapa jagoan Rocky Gerung yang kelak maju di Pilpres 2024.
"2024 jagoan loh siapa?" tanya Indy Rahmawati yang dilansir lewat YouTube TV One, Sabtu 7 Desember 2019.
Menjawab pertanyan itu, Rocky Gerung mengaku jika dirinya masih belum mengetahui siapa saja jagoannya.
Dia lantas berseloroh buat menjagonya dirinya sendiri di Pilpres 2024 kelak.
"Belum terlihat tuh," kata Rocky Gerung.
"Jagoan diri sendiri mending," tandasnya.
tidak hanya itu, pembawa acara juga bertanya apakah Rocky Gerung berminat buat menjadi presiden.
"Lu hendak menjadi presiden?" tanya Indy Rahmawati.
Rocky Gerung lantas menjawab jika dirinya lebih berminta buat mengatur presiden.
"Enggak lah, gua hendak ngatur-ngatur presiden," jawab Rocky Gerung sambil tertawa.
Indy Rahmawati lalu menanyakan apakah Anies Baswedan masuk dalam pandangan Rocky Gerung di Pilpres 2024 atau tidak.
"Anies masuk itungan lu nggak? tanya pembawa acara.
Mendengar pertanyaan itu, Rocky Gerung pun menyebutkan tiga nama yang menurutnya layak maju Pilpres 2024.
Rocky Gerung berkata jika dirinya mengenal baik ketiga tokoh tersebut.
Yakni Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan AHY.
"Ya bahwa lihat bahasa tubuh Anies pasti, bakal ada disitu" jawab pria 60 tahun.
"Sandi pastiakan ikut, ada AHY yang kemarin Telah diuji satu-satu,"
"Boleh lah itu gua kenal semua itu,"
"Temen-temen juga kan," tambah Rocky Gerung.
Diluar hal itu, Rocky Gerung justru tidak yakin jika Pilpres 2024 kelak bisa menghasilkan pemenang yang bermutu.
Persoalan itu bisa terjadi kalau masih terjadi under table transaction.
"Apakah sistem itu bisa menghasilkan kompetisi yang bermutu, yang tidak ada under table transaction, tukar sapi di belakang layar, tukar tambah di bawah meja," ucapnya.