Penyakit kista rahim dapat menyerang wanita pada satu waktu. Sebagian besar kasusnya tidak berbahaya, namun beberapa di antaranya dapat menimbulkan gejala serius. Ketahui apa saja gejala yang harus Anda perhatikan dan macam-macam penyebab yang wajib diwaspadai.
RIDHMEDIA - Organ rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Rahim terletak di perut bagian bawah, terdiri dari sepasang organ di kedua sisi. Wanita memiliki dua rahim yang memproduksi sel telur, hormon estrogen, dan progesteron.
Terkadang, kantung berisi cairan yang disebut “kista” dapat berkembang di salah satu rahim. Banyak wanita yang mengindap penyakit ini setidaknya sekali selama hidup mereka. Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menimbulkan rasa sakit dan gejala-gejala tertentu.
Hal ini menjadikan kista sebagai satu penyakit yang sering kali mendapatkan penanganan terlambat dari penderitanya.
Ada berbagai tipe penyakit kista rahim, seperti kista dermoid dan kista endometrioma. Namun, kista fungsional adalah jenis kista yang paling umum ditemukan pada wanita. Kista fungsional sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni kista folikel dan corpus luteum.
Di samping itu, beberapa wanita dapat terjangkit suatu kondisi yang disebut “sindrom ovarium polikistik”. Dalam kondisi ini, terdapat sejumlah besar kista kecil tumbuh di rahim. Hal ini dapat berdampak pada pembengkakan rahim. Jika tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan kemandulan.
Kista rahim sering terjadi pada wanita dengan siklus menstruasi teratur. Faktanya, sebagian besar wanita membentuk setidaknya satu folikel atau kista korpus luteum pada rahimnya setiap bulan. Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda sebenarnya memiliki kista kecuali jika timbul masalah yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan atau pembentukan kista.
Sekitar 8% wanita premenopause terjangkit kista berukuran cukup besar yang membutuhkan perawatan tepat. Kista rahim lebih jarang terjadi setelah menopause. Wanita pasca menopause dengan kista rahim memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kanker rahim.
Pada usia berapa pun, temui dokter Anda jika Anda merasa Anda memiliki kista. Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum pada artikel ini. Gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda adanya kista di rahim Anda atau masalah kesehatan serius lainnya.
Beberapa kista rahim dapat menjadi kanker, beruntungnya kebanyakan kista rahim tidak bersifat kanker. Risiko kanker rahim meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita yang melewati periode menopause dengan kista rahim memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker rahim.
Konsultasikan dengan dokter Anda tentang risiko Anda terkena kanker rahim. Screening untuk kanker rahim tidak dianjurkan untuk sebagian besar wanita, hal ini karena pengujian tersebut dapat mengarah pada hasil “positif” yang palsu.
Hal ini berarti bahwa hasil tes tersebut mungkin menyatakan Anda memiliki kanker rahim ketika sebenarnya Anda tidak mengidap penyakit tersebut.
Rasa sakit tersebut dapat disebabkan oleh pecahnya kista, pertumbuhan kista dan peregangan rahim yang berlangsung secara cepat, atau terjadinya pendarahan pada kista.
Jika kista telah mencapai ukuran besar, gejala lain dapat timbul sebagai akibat dari tekanan atau distorsi struktur anatomi yang berdekatan. Gejala-gejala lainnya tersebut dapat termasuk:
Gejala parah kista rahim yang memerlukan perhatian medis segera termasuk:
Gejala-gejala ini dapat menjadi pertanda bahwa kista telah pecah atau terjadinya torsi ovarium. Kedua komplikasi tersebut dapat berdampak pada konsekuensi serius jika tidak ditangani sejak dini.
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mencegah penyakit kista rahim, pemeriksaan panggul secara teratur dapat membantu Anda untuk memastikan adanya perubahan dalam rahim Anda agar dapat terdeteksi sedini mungkin.
Waspadai perubahan dalam siklus menstruasi Anda pula, termasuk gejala menstruasi yang tidak biasa, terutama apabila gejala tersebut bertahan selama lebih dari beberapa siklus. Segera konsultasikan dengan dokter kepercayaan Anda tentang perubahan yang terjadi dalam hidup Anda.
Ilustrasi organ rahim pada wanita. (Pixabay.com/LJNovaScotia) |
RIDHMEDIA - Organ rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Rahim terletak di perut bagian bawah, terdiri dari sepasang organ di kedua sisi. Wanita memiliki dua rahim yang memproduksi sel telur, hormon estrogen, dan progesteron.
Terkadang, kantung berisi cairan yang disebut “kista” dapat berkembang di salah satu rahim. Banyak wanita yang mengindap penyakit ini setidaknya sekali selama hidup mereka. Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menimbulkan rasa sakit dan gejala-gejala tertentu.
Hal ini menjadikan kista sebagai satu penyakit yang sering kali mendapatkan penanganan terlambat dari penderitanya.
Ada berbagai tipe penyakit kista rahim, seperti kista dermoid dan kista endometrioma. Namun, kista fungsional adalah jenis kista yang paling umum ditemukan pada wanita. Kista fungsional sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni kista folikel dan corpus luteum.
Di samping itu, beberapa wanita dapat terjangkit suatu kondisi yang disebut “sindrom ovarium polikistik”. Dalam kondisi ini, terdapat sejumlah besar kista kecil tumbuh di rahim. Hal ini dapat berdampak pada pembengkakan rahim. Jika tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan kemandulan.
Kista rahim sering terjadi pada wanita dengan siklus menstruasi teratur. Faktanya, sebagian besar wanita membentuk setidaknya satu folikel atau kista korpus luteum pada rahimnya setiap bulan. Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda sebenarnya memiliki kista kecuali jika timbul masalah yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan atau pembentukan kista.
Sekitar 8% wanita premenopause terjangkit kista berukuran cukup besar yang membutuhkan perawatan tepat. Kista rahim lebih jarang terjadi setelah menopause. Wanita pasca menopause dengan kista rahim memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kanker rahim.
Pada usia berapa pun, temui dokter Anda jika Anda merasa Anda memiliki kista. Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum pada artikel ini. Gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda adanya kista di rahim Anda atau masalah kesehatan serius lainnya.
Penyebab penyakit kista rahim
Penyebab penyakit kista rahim paling umum meliputi:- Masalah hormonal: kista fungsional biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. Jenis kista yang satu ini mungkin disebabkan oleh masalah hormon atau karena pengaruh obat-obatan yang digunakan untuk membantu Anda berovulasi.
- Endometriosis: wanita dengan endometriosis berisiko terjangkit kista rahim jenis “endometrioma”. Jaringan endometriosis dapat menempel pada rahim dan bertumbuh. Kista ini biasanya akan menimbulkan rasa sakit ketika penderitanya berhubungan seks dan saat menstruasi.
- Kehamilan: kista rahim biasanya berkembang pada masa awal kehamilan untuk membantu mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk sempurna. Kadang-kadang kista tetap berada di rahim sampai masa kehamilan berakhir dan mungkin perlu diangkat jika gejala yang ditimbulkan mengganggu kenyamanan penderitanya untuk beraktivitas.
- Infeksi panggul parah: Infeksi ini dapat menyebar ke rahim dan tuba fallopi yang mengakibatkan terbentuknya kista.
Beberapa kista rahim dapat menjadi kanker, beruntungnya kebanyakan kista rahim tidak bersifat kanker. Risiko kanker rahim meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita yang melewati periode menopause dengan kista rahim memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker rahim.
Konsultasikan dengan dokter Anda tentang risiko Anda terkena kanker rahim. Screening untuk kanker rahim tidak dianjurkan untuk sebagian besar wanita, hal ini karena pengujian tersebut dapat mengarah pada hasil “positif” yang palsu.
Hal ini berarti bahwa hasil tes tersebut mungkin menyatakan Anda memiliki kanker rahim ketika sebenarnya Anda tidak mengidap penyakit tersebut.
Gejala penyakit kista rahim
Sering kali, kista rahim tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, beberapa gejala tetap dapat muncul seiring dengan bertumbuhnya kista, dan rasa sakit di perut atau panggul adalah gejala yang paling umum di antara gejala lainnya.Rasa sakit tersebut dapat disebabkan oleh pecahnya kista, pertumbuhan kista dan peregangan rahim yang berlangsung secara cepat, atau terjadinya pendarahan pada kista.
Jika kista telah mencapai ukuran besar, gejala lain dapat timbul sebagai akibat dari tekanan atau distorsi struktur anatomi yang berdekatan. Gejala-gejala lainnya tersebut dapat termasuk:
- Perut kembung atau bengkak
- Timbul rasa sakit ketika buang air besar
- Nyeri panggul sebelum atau selama siklus menstruasi
- Merasa kenyang bahkan setelah makan dalam porsi sedikit
- Sering buang air kecil dan buang air besar
- Sakit di punggung bagian bawah atau paha
- Nyeri pada payudara
- Mual dan muntah
- Rasa sakit ketika berhubungan seksual
Gejala parah kista rahim yang memerlukan perhatian medis segera termasuk:
- Nyeri panggul yang tajam
- Demam
- Pusing hingga hilang kesadaran (pingsan)
- Napas memburu
Gejala-gejala ini dapat menjadi pertanda bahwa kista telah pecah atau terjadinya torsi ovarium. Kedua komplikasi tersebut dapat berdampak pada konsekuensi serius jika tidak ditangani sejak dini.
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mencegah penyakit kista rahim, pemeriksaan panggul secara teratur dapat membantu Anda untuk memastikan adanya perubahan dalam rahim Anda agar dapat terdeteksi sedini mungkin.
Waspadai perubahan dalam siklus menstruasi Anda pula, termasuk gejala menstruasi yang tidak biasa, terutama apabila gejala tersebut bertahan selama lebih dari beberapa siklus. Segera konsultasikan dengan dokter kepercayaan Anda tentang perubahan yang terjadi dalam hidup Anda.