Ridhmedia - Pengamat politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin menilai Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menunjukkan kinerja baik menyikapi ulah Tiongkok yang mengklaim Laut Natuna sebagai wilayahnya.
Retno tampak lebih tegas dibandingkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyikapi persoalan tersebut.
"Menlu Retno terkesan lebih berani dan tegas dalam membela Natuna dan kedaulatan Indoensia," ungkap Alvin dalam pesan singkatnya, Rabu (8/1).
Retno, kata Alvin, selalu melontarkan gaya komunikasi tepat menyikapi persoalan di Laut Natuna. Gaya itu yang membuat posisi Indonesia di mata internasional diperhitungkan.
"Menlu Retno tegas dalam pernyataan dan tindakannya. Nota protes yang dikirimkan serta pernyataan di media menunjukkan bahwa kedaulatan Indonesia tidak boleh diganggu gugat," terang dia.
Di sisi lain, Alvin menyayangkan gaya komunikasi Prabowo. Eks Danjen Kopassus itu dianggapnya melakukan kekeliruan saat menggunakan diksi "cool" atas persoalan di Laut Natuna.
"Pernyataan Prabowo soal "cool" tersebut seakan-akan pemerintah santai saja bila ada bagian negara Indonesia yang tidak diakui. Bahkan, bisa saja ada interpretasi di benak publik kalau Menhan kita takut berhadapan dengan China," ucap alumnus University of Leicester ini.
"Ini bukan persoalan untuk perang. Namun, menunjukkan ketegasan. Prabowo dengan latar belakang militernya seharusnya mampu menunjukkan ketegasan tersebut," timpal Direktur Indonesia Popular Survey itu.
Menhan Prabowo Subianto pada Jumat (3/1) mengatakan, pemerintah akan mencari solusi terbaik atas masalah tersebut.
"Kita tentunya gini, kita masing masing ada sikap. Kita harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik. Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China (Tiongkok) negara sahabat," katanya.
"Kita cool saja, kita santai kok," imbuh Prabowo. (*)