Oleh: Adian Radiatus
Pemerhati Masalah Perkotaan
PEMBAHASAN wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno untuk mendampingi Gubernur Anies Baswedan semestinya tidaklah terlalu rumit, walaupun tetap harus mengikuti koridor peraturan yang berlaku.
Siang tadi seorang penulis medsos mengulas singkat yang berujung kepada salah satu calon bernama Ariza Patria.
Tanpa ulasan rinci selain retorika pembanding yang tidak realistis, juga semestinya diketahui ada empat kandidat lain secara keseluruhan termasuk Ferry Yuliantoro dari partai yang sama.
Persetujuan ketum Prabowo atas empat nama-nama itu adalah cara bijak demokrasi yang sekali lagi harus dihormati. PKS silahkan pilih. Kira-kira begitu secara implisit.
Intinya lebih kepada kesepakatan antara pemenang partai pengusung ditambah komunikasi terbuka dengan sang Gubernur.
Kemarin dalam kerja bakti bersih-bersih pasca banjir tampak keakraban antara Sekda Saefullah dan Gubernur Anies yang mencerminkan apa yang dalam coretan kemarin disebut kecocokan "chemistry”.
Di mata publik hal itu tentu terlihat sebagai sebuah tim yang kompak. Urusan atau masalah apapun bila dihadapi dengan satu kinerja yang solid pasti akan jauh lebih mudah.
Jadi kembali kepemilihan yang terkesan agak lama, kiranya bila diadakan polling dengan pilihan apakah sebaiknya Gubernur yang memilih sendiri dari nama-nama yang diajukan Partai atau Dewan yang memilih, maka dipastikan mayoritas dari 58 persen pendukung Anies akan mempersilahkan Gubernur Anies yang memilihnya.
Karena bagi pendukung itu adalah hal yang paling masuk akal. Dalam konteks ini partai jangan sampai melupakan konstituennya. Mereka adalah cermin perasaan Gubernurnya.
Argumen kaderisasi partai juga bukan saat yang tepat, karena dukungan kesuksesan Anies harus terus terjaga dan tidak boleh malah menambahi bebannya.
'The last but not the least' ibarat perang, partai atau dewan wakil rakyat jangan biarkan Gubernur Anies kekurangan jenderal inti yang telah paham seluruh seluk beluk wilayah dan jajaran timnya.
Dengan menunjuk dan menyetujui Saefullah sebagai Wagub pendamping Anies, maka hal itu diperkirakan juga akan berdampak positif bagi partai pengusung.
AS (Anies-Saefullah) niscaya akan meningkatkan akselerator percepatan program-program unggulan Pemprov DKI secara realistis.
Kita tunggu Dewan atau Partai mengeluarkan keputusan finalnya yang bisa disebut kartu 'AS' yang akhirnya ditemukan. (*)