Ridhmedia - TNI Angkatan Laut masih terus melakukan upaya komunikasi dengan kapal Coast Guard China di perairan Natuna Utara. Komunikasi dilakukan TNI AL agar Coast Guard China meninggalkan wilayah perairan yang masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
Komunikasi itu terekam dalam video dokumentasi milik Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I yang disiarkan CNN Indonesia TV, Selasa (7/1).
Dalam video tersebut pihak Coast Guard China terdengar menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan KRI Tjiptadi-381. Pihak Choast Guard China meminta TNI AL tidak mengganggu aktivitas yang mereka klaim sebagai 'kegiatan resmi'.
"Kami melaksanakan tugas resmi dalam zona Chinese yang sebagai kawasan zona Chinese. Jangan menghambat kegiatanku," demikian pernyataan pihak kapal Coast Guard China nomor lambung 5403 lewat radio komunikasi.
Pihak TNI AL kemudian membalas pernyataan itu dengan menggunakan bahasa Inggris yang pada intinya meminta pihak China menjauh dari perairan Laut Natuna Utara. Namun pihak kapal Coast Guard kembali menjawabnya. Kali ini menggunakan bahasa China dan Indonesia sekaligus.
"Kapal Angkatan Laut Indonesia Nomor 381. Ini adalah kapal Coast Guard China Nomor 5403. Kita sedang melaksanakan tugas resmi dalam zona Chinese yang sebagai kawasan zona regional Chinese. Jangan menghambat kegiatanku," kata pihak Coast Guard China lagi.
Bakamla sebelumnya telah mendeteksi China kembali mengirimkan dua kapal Coast Guard ke perairan Natuna Utara. Padahal sebelumnya sudah ada tiga kapal Coast Guard, dua di antaranya bertahan di perairan Natuna Utara.
Tak diketahui pasti pengiriman dua kapal Coast Guard itu sebagai pergantian atau penambahan kekuatan.
Yang jelas Indonesia juga tak tinggal diam. Bakamla menyatakan telah mengirimkan tambahan armadanya ke Natuna Utara.
Pun demikian dengan TNI AU yang mengirim empat unit jet tempur F-16 untuk ke wilayah perairan Natuna Utara untuk membantu pengamanan. []